Senin 04 Nov 2013 00:03 WIB

'Tes CPNS Berbasis Komputer Lebih Objektif'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
 Ribuan peserta mengikuti ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/11).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ribuan peserta mengikuti ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/11). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Aus Hidayat Nur mengatakan, tes CPNS berbasis komputer merupakan langkah yang bagus. Sebab, dengan sistem komputer, hasilnya lebih objektif dan akurat dalam memastikan peserta tes lulus atau tidak.

DPR sendiri sudah lama menyarankan kepada pemerintah untuk mengadakan tes CPNS dengan komputer.

"Tes CPNS berbasis komputer sebenarnya seperti tes ujian masuk perguruan tinggi. Namun harusnya standarnya disesuaikan dengan daerahnya masing-masing sebab setiap daerah itu memiliki standar yang berbeda," kata Aus, Ahad, (3/11).

Menurut Aus, tes CPNS berbasis komputer juga bisa mengurangi potensi nepotisme dan kolusi. Namun ini tidak bisa hilang dengan sendirinya.

"Perlu ada pengawasan terhadap kepala daerah agar mereka tidak bisa melakukan intervensi terhadap hasil tes CPNS itu sendiri. Sebab terdapat kecenderungan kepala daerah melakukan intervensi untuk memasukkan orang-orang titipan menjadi PNS," kata Aus.

Misalnya, terang Aus, seorang kepala daerah ingin maju lagi menjadi kepala daerah, ia pasti memiliki tim sukses. Dikhawatirkan tim sukses meminta anggota keluarga atau kerabatnya dimasukkan menjadi PNS agar jalannya kampanye berjalan mulus.

Agar hal ini tidak terjadi, kata Aus, semua kepala daerah harus memiliki kesadaran penuh bahwa sebagai pemimpin harus netral. Selain itu masyarakat juga harus mengawasi jalannya tes CPNS sampai akhir serta undang-undang Pilkada juga harus diperbaiki.

"Kemendagri juga harus lebih tegas terhadap kepala daerah yang berbuat curang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement