REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara realitas "I am President" menciptakan pemimpin muda yang nantinya mampu membangun negeri pada masa yang akan datang, ujar penggagas program "I am President" Dr Muhammad Asmi.
"Program ini bertujuan mencari bakat-bakat pemimpin muda masa depan yang dinamis dan berkualitas, sebagai persiapan menghadapi perubahan iklim dunia yang tidak menentu dengan tekanan ekonomi, persaingan sains dan teknologi global," ujar Muhammad Asmi di Jakarta, Sabtu.
Acara realitas itu diselenggarakan PT CMG Global, perusahaan dimana Asmi menjabat sebagai CEO. Asmi mengklaim kompetisi itu baru pertama kali diadakan di dunia.
Asmi menambahkan program tersebut diselenggarakan berdasarkan riset yang dilakukan oleh dirinya sendiri selama kurang lebih 11 tahun, yakni di Dubai selama sembilan tahun dan China selama dua tahun.
"Terdapat lima isu dunia yang sulit ditangani seperti kemiskinan, kriminalitas, korupsi, suku, agama dan ras, dan terorisme," jelas lelaki asal Pontianak itu.
Negara-negara besar pun, lanjut dia, sulit untuk menangani persoalan tersebut. Masalah tersebut, kata Asmi, disebabkan beban kehidupan yang menghimpit warga miskin, dan membuat mereka terpaksa memilih jalan yang salah.
"Konsep acara itu adalah kompetisi pidato dan debat dengan membawa visi misi, rencana besar dan strategi seorang pemimpin untuk perubahan Indonesia agar menjadi negara maju dan penguasa ekonomi dunia," tambah dia.
Peserta yang mengikuti kompetisi itu adalah warga negara yang berusia minimal 17 tahun dan maksimal 40 tahun, baik pria maupun wanita. Kemudian peserta harus memiliki karakter, berkharisma, berani, berwawasan luas, pandai berpidato, dan bertalenta.
Kompetisi itu diselenggarakan sejak awal 2012, dan diselenggarakan di beberapa kota besar. Setelah dilakukan seleksi dari 3.000 peserta, didapat 41 peserta yang masuk ke babak penyisihan.
Kemudian, ketika dari hasil babak penyisihan didapat 12 finalis. Dari 12 finalis itu, 10 finalis berhak berangkat studi banding ke Dubai dan Abu Dhabi.
"Selanjutnya diseleksi kembali, dan hanya terdapat lima peserta yang masuk ke babak final," tukas dia.
Babak final akan diselenggarakan pada 17 dan 18 November dan akan ditayangkan di beberapa stasiun televisi. Kompetisi itu memperebutkan total hadiah senilai Rp1,7 miliar.
"Semua biaya berasal dari kantong saya sendiri," katanya.
Asmi mengatakan hadiah tersebut, nantinya bisa digunakan para pemenang sebagai modal untuk menjadi pemimpin masa depan.