REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Puluhan imigran asal negara Suriah dan Irak diamankan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (30/10) malam. Mereka diduga dalam perjalanan ke selatan Sukabumi untuk menyeberang melalui perairan ke Pulau Christmas, Australia.
Kasubsi Penindakan Kantor Imigrasi Sukabumi, Irfan Safari mengatakan, para imigran tersebut langsung didata petugas Imigrasi. Jumlah imigran ini mencapai 27 orang.
Setelah dilakukan pendataan para imigran gelap ini dikirimkan ke community house yang ada di Bogor. Para imigran ini, Irfan melanjutkan, diduga akan menyeberang ke Australia melalui perairan selatan Sukabumi atau Cianjur.
"Namun, kepada petugas para imigran ini tidak mengaku akan berangkat ke Australia," kata Irfan, kepada Republika, Kamis (31/10).
Diterangkan Irfan, modus penyelundupan imigran kali ini berbeda dengan upaya sebelumnya. Sebab, pemberangkatan para imigran tidak langsung dari community house di Bogor ke Sukabumi atau Cianjur.
Para imigran ini, Irfan menerangkan, dibawa lebih dahulu ke Jakarta. Setelah itu, puluhan imigran baru dibawa ke daerah Sukabumi dengan menggunakan kendaraan sewaan.
Wakapolsek Cibadak AKP Sunarto mengatakan, para imigran ini diamankan ketika berada di Kecamatan Cibadak. Pada saat itu mobil travel yang ditumpangi para imigran mengalami mogok di jalan Cibadak.
Menurut Sunarto, awalnya imigran yang diamankan berjumlah sebanyak sepuluh orang. Dalam perkembangannya jumlah imigran yang diamankan bertambah banyak.
"Ada imigran lainnya yang diamankan di Jalan Bagbagan, Kecamatan Palabuhanratu," kata Sunarto menerangkan.
Informasi keberadaan imigran ini berasal dari imigran gelap yang diamankan lebih dahulu di Cibadak. Sunarto mengungkapkan, para imigran yang diamankan langsung didata petugas dan diserahkan kepada Kantor Imigrasi Sukabumi.
Sementara sopir dan kernet mobil sewaan langsung diperiksa secara intensif di Polres Sukabumi. Hal ini untuk mengungkap praktek penyelundupan imigran gelap ke Sukabumi.
Sebelumnya, pada 11 Oktober lalu Polres Sukabumi juga mengamankan sebanyak 88 imigran asal Rohingya Myanmar di Palabuhanratu. Maraknya kasus penyelundupan imigran karena Sukabumi termasuk daerah rawan karena dijadikan lokasi menyeberang ke Australia.
Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri mengatakan, banyaknya kasus menyebabkan lembaganya membentuk satuan tugas (Satgas) people smuggling.
Satgas yang berjumlah 12 orang personel ini berupaya untuk menangani kasus penyelundupan secara cepat dan menyeluruh. Untuk mencegah penyelundupan imigran, lanjut Asep, polisi menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat di pesisir pantai.
Targetnya, masyarakat melaporkan adanya imigran ke polisi jika melihat keberadaan orang asing di wilayahnya. Selain itu polisi juga membangkitkan kembali kegiatan siskamling terpadu dengan masyarakat, dan TNI.