REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Realisasi investasi di Sumatera Utara (Sumut) hingga triwulan III 2013 sudah melampaui target atau mencapai Rp10,425 triliun.
"Target 2013 yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp9 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi di Medan, Kamis.
Dari realisasi investasi tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi yakni Rp6,694 triliun dan sisanya berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp3,731 triliun.
Realisasi investasi itu menggembirakan, apalagi untuk investasi tahun depan masih diragukan mengingat hingga September tidak ada satupun PMA yang masuk dalam daftar persetujuan investasi.
"Mudah-mudahan krisis energi bisa segera diatasi agar minat investasi masih tetap tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, realisasi PMA tahun ini yang sebesar Rp6,694 triliun berasal dari 155 proyek dimana pembangunan itu tercatat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 29.186 orang dan 204 orang asing.
Adapun PMA yang mendominasi berasal dari Singapura, Jepang dan Inggris. Sedangkan sektornya masih industri manufaktur dan kelapa sawit.
Sementara PMDN yang senilai Rp3,731 triliun, berasal dari 81 proyek dengan menyerap 18.171 orang pekerja lokal dan 135 orang asing.
Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Investasi dan Promosi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Jonner Napitupulu, mengatakan, permasalahan energi di Sumut memang menjadi salah satu faktor yang membuat calon investor ragu berinvestasi pada tahun depan.
Meski energi bukan satu-satunya komponen dalam operasional perusahaan, namun krisis energi berdampak buruk dalam daya tarik investasi dan termasuk produksi.
"Krisis energi harus diatasi agar investasi tidak stagnan," katanya.