REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Membangun sarana dan prasarana sebuah kota tak hanya harus bersumber dari APBD, tapi dapat dimaksimalkan dari bantuan berupa Corporate Social Responsibility (CSR). Langkah inilah yang dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membangun Bandung.
Forum BUMN Peduli Bandung Juara misalnya. Forum ini akan memfasilitasi kerja sama CSR dari BUMN dengan Pemkot Bandung. Keseriusan forum ini ditandai dengan penandatanganan kesepahaman (MoU) Pemkot Bandung dengan 11 BUMN yang berada di Kota Bandung.
"Saya berharap, ada sekian persen dana masyarakat untuk APBD Perubahan yang berasal dari CSR," kata dia, Kamis (31/10).
Agar secara teknis berjalan lancar, kata lelaki yang akrab disapa Emil, Pemkot Bandung sudah membuat buku inovasi CSR. Buku tersebut berisi daftar kebutuhan masyarakat Bandung yang dapat dikaji pihak BUMN dan dipilih sesuai dengan dana peruntukannya.
Buku berisi kumpulan proposal dari masyarakat itu, ia mengatakan, nantinya akan ditawarkan kepada beberapa pihak yang ingin menyalurkan CSR.
Buku ini juga muncul karena adanya kesenjangan antara pihak yang membutuhkan bantuan, namun tidak dapat membuat proposal dengan perusahaan yang akan memberi bantuan.
"Buku itu berisi kebutuhan seperti untuk kebersihan, tong sampah, alat-alat kesenian, pot bunga, sampai ambulan dan bus sekolah," katanya.
Sehingga, Emil melanjutkan, kebutuhan yang diajukan berbentuk barang agar APBD dapat digunakan untuk infrastruktur. Emil menyebutkan, nantinya akan dibentuk forum teknis yang akan mempermudah tata cara dalam menyumbang CSR.
Emil berharap setelah ditandatanganinya MoU tersebut dalam waktu dekat akan ada sumbangan dari BUMN yang diterima Kota Bandung.
"Forum teknis tersebut akan berisi rincian BUMN yang menyumbang, menyumbang berapa dan untuk apa saja. Misalnya satu BUMN akan menyumbang 100 juta, maka dapat dipergunakan untuk satu tong sampah, penghijauan atau bus sekolah," kata dia.