REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekitar 70 persen pekerja di DIY menyalahgunakan narkoba pada 2012. Angka tersebut tercatat meningkat dari tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan BNNP Provinsi DIY, Bambang Wiryanto, mengatakan sebelumnya penyalahgunaan narkoba lebih banyak dilakukan para pelajar.
"Dulu banyak di kalangan pelajar sekitar 34 persen pada 2011. Namun, pada tahun ini jumlah penyalahgunaan pelajar menurun menjadi 26 persen," kata Bambang dalam Pembentukan Kader Penyuluh Anti Narkoba di Lingkungan Pekerja di Sleman, Kamis (31/10).
Menurut dia, banyaknya masyarakat yang telah mengenal narkoba menjadi salah satu penyebab tingginya angka pekerja yang menyalahgunakan zat terlarang itu. Sementara itu, tingginya angka pengguna narkoba di kelompok pelajar karena mereka merupakan kelompok yang rentan.
"Pelajar sedang dalam perkembangan dari anak-anak menuju dewasa sehingga sangat labil dan mudah terpengaruh oleh teman-teman," katanya menjelaskan.
Bambang menambahkan, angka penyalahgunaan narkoba di DIY telah menurun pada tahun ini. Pihaknya memprediksi terdapat sekitar 2,4 persen atau sekitar 70 ribu kasus penyalahgunaan narkoba pada tahun ini.
"Sedangkan pada tahun lalu, diprediksiki terdapat 2,7 persen kasus, namun datanya belum terkumpul," katanya menambahkan.
BNNP DIY juga memprediksi pada 2015 terdapat sekitar 109 ribu kasus penyalahgunaan narkoba. Untuk mengurangi angka kasus penyalahgunaan narkoba di DIY, BNNP memberikan berbagai sosialisasi kepada semua kalangan masyarakat.
Peran serta masyarakat untuk memerangi bahaya narkoba, ia melanjutkan, menjadi penting. Namun, dalam pemberian sosialisasi, Bambang juga mengaku harus berhati-hati. "Karena bisa jadi mereka justru mengenal narkoba dan menggunakannya," katanya.
Bambang mengatakan, jenis narkoba yang sering digunakan yakni sabu dan ekstasi. Namun, saat ini telah ditemukan berbagai jenis narkoba baru. "Jenis-jenis baru ada sekitar 24 jenis baru, tapi masih ada kemungkinan bertambah. Itu merupakan jenis-jenis turunan yang sudah ada," katanya menjelaskan.
Selain itu, di DIY mempunyai potensi yang besar menjadi tempat beredarnya narkoba berbagai jenis. Hal ini disebabkan karena banyaknya pendatang baru yang tinggal di wilayah Yogyakarta. Sehingga, BNNP juga mewaspadai adanya berbagai modus baru peredaran narkoba di DIY.