Rabu 30 Oct 2013 13:40 WIB

Diundang ke Jerman, Prabowo Didukung Habibie Jadi Presiden?

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Presiden RI ke-3 BJ. Habibie
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden RI ke-3 BJ. Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ketiga RI BJ Habibie mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto ke kediamannya di Kakerbeck, Jerman.

Informasi ini disampaikan Wasekjen Partai Gerindra, Sudaryono yang ikut mendampingi keberangkatan Prabowo ke Jerman pada Selasa (29/10) malam waktu setempat. 

"Undangan disampaikan langsung dari Pak Habibie ke Pak Prabowo melalui sekretaris pribadi beliau," kata Sudaryono dalam keterangan pers, Rabu (30/10).

Sudaryono mengatakan. pertemuan antara Prabowo dan Habibie berlangsung akrab lewat makan siang dan menikmati kopi sore. Mereka berdua membicarakan hal stategis menyangkut cita-cita kemandirian bangsa di sektor transportasi udara. "Pak Prabowo dan Habibie bicara soal kemandirian di bidang transportasi," ujarnya.

Kepada Prabowo, Habibie menyampaikan siapa pun yang memimpin Indonesia ke depan harus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan transportasi udara yang baik. Mendengar pernyataan Habibie Prabowo menyatakan, Gerindra merupakakan satu-satunya partai politik di Indonesia yang secara tertulis berkomitmen membangkitkan kembali industri pesawat terbang dalam negeri.

Sebelum berpisah Habibie sempat membawa Prabowo berkeliling ke sekitar kediamannya dan duduk di bangku berwarna merah. Menurutnya bangku itu merupakan bangku bersejarah yang pernah diduduki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum maju menjadi capres 2004. 

"Prabowo, tahun 2003 lalu SBY datang ke sini dan duduk di bangku ini. Tahun berikutnya ia menjadi presiden. Sekarang Prabowo datang tahun 2013, dan juga duduk di bangku yang sama" kata Sudaryono menirukan ucapan Habibie.

Prabowo berada di Eropa dalam rangka menghadiri beberapa pertemuan bisnis. Serta undangan silaturahim dengan masyarakat Indonesia di Eropa, Rabu (30/10) di Den Haag, Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement