Rabu 30 Oct 2013 07:45 WIB

Di Mataram Dalam Sehari 12 Motor Dicuri

Curanmor. Ilustrasi
Foto: .
Curanmor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengevaluasi kasus pencurian kendaraan bermotor di Kota Mataram kian marak. Khusus untuk sepeda motor dalam sehari sudah mencapai 12 unit yang dilaporkan hilang.

"Dari hasil evaluasi kepolisian daerah, kasus curanmor roda dua terbanyak di Kota Mataram, kini telah mencapai 12 unit dalam sehari," kata Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Muh Suryo Saputro, di Mataram, Selasa (29/10).

Mantan Kapolres Sumbawa Barat itu tidak memungkiri kalau meningkatnya kasus curanmor tersebut kian meresahkan masyarakat. "Dulu, sehari tiga unit sepeda motor hilang saja sudah menimbulkan keresahan besar di tengah kehidupan masyarakat," ujarnya.

Meskipun belum menembus puluhan unit sepeda motor yang dinyatakan hilang dalam sehari seperti di kota besar di Pulau Jawa, misalnya Bandung, dan Jakarta, namun kasus curanmor di Kota Mataram, kata Suryo, sudah dikategorikan signifikan sehingga perlu perhatian semua pihak.

"Kini, makin banyak, 10-12 unit sehari yang terjadi di wilayah hukum Polres Mataram. Memang, ada juga sehari hanya tiga kasus, tapi kalau sudah sampai selusin sehari itu berarti semua pihak harus berupaya mencegah maraknya kasus curanmor," katanya.

Suryo mencontohkan, pada Jumat (25/10) terjadi 11 kasus pencurian sepeda motor di Kota Mataram, kemudian dua hari kemudian berkurang menjadi tiga kasus, namun meningkat lagi hingga mencapai 12 unit sehari.

Menurut catatan kepolisian di Polda NTB, konsentrasi kasus curanmor di Mataram, terkait keberadaan kota itu yang sedang berkembang, dan menjadi tujuan urbanisasi warga perdesaan di Provinsi NTB.

"Tidak bisa dimungkiri, kalau aparat keamanan juga makin gencar melakukan patroli, namun pelaku pencurian pun tampaknya makin nekad. Memang butuh dukungan dan kerja sama berbagai pihak dalam memberantas maraknya kasus curanmor itu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement