REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia Pulp & Paper (APP) menyambut baik laporan Greenpeace mengenai usaha untuk mengakhiri deforestasi secara permanen di dalam rantai pasokannya. Usaha APP tersebut merupakan bagian dari kegiatan implementasi Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy/ FCP) APP.
Laporan Greenpeace berjudul ‘APP’s Forest Conservation Policy: Progress Review’ yang diluncurkan hari ini, Selasa (29/10), memuat secara mendalam segala aspek tentang bagaimana FCP diimplementasikan. Kesimpulannya, perusahaan bersungguh-sungguh tentang rencana pelaksanaan FCP ini, dan para staf senior yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan komitmen baru tersebut berkomitmen penuh untuk menjalankannya.
Laporan Greenpeace menyoroti sejumlah langkah positif sejak peluncuran FCP pada Februari lalu, di antaranya, pelaksanaan moratorium secara menyeluruh terhadap hutan alam dan lahan gambut yang belum dikembangkan, pengungkapan oleh perusahaan terhadap dua pelanggaran FCP, perbaikan manajemen dan implementasi FCP berdasarkan pengalaman dan pelanggaran yang terjadi, komitmen mengajak para pemangku kepentingan untuk berkonsultasi membahas draft laporan penilaian HCV, serta kemajuan di bidang konflik sosial pada area prioritas (Senyerang, Provinsi Jambi).
FCP, yang diluncurkan pada 5 Februari tahun ini, memberlakukan moratorium untuk pembukaan hutan alam. Penetapan FCP menandai berakhirnya kampanye Greenpeace terhadap APP. Sejak saat itu, grup kampanye tersebut lebih banyak memberikan kritik dan saran yang membangun dan sejalan dengan kebijakan FCP yang terus diimplementasikan.
"Laporan Greenpeace yang mengakui kemajuan yang telah kami capai sejak penetapan FCP sembilan bulan yang lalu ini sangat membesarkan hati bagi perusahaan kami," ujar Managing Director Sustainability APP, Aida Greenbury, dalam rilis yang diterima ROL.
“Kami menyadari bahwa ke depannya masih banyak yang harus dikerjakan, namun laporan ini telah memberi kami keyakinan bahwa kami berada di jalan yang benar dalam mencapai ambisi kami untuk mengakhiri deforestasi secara permanen dalam rantai pasokan kami," tambahnya
“Pengamatan dari Greenpeace dan LSM lainnya telah menjadi penyemangat penting bagi kami dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan seperti ini di tahun-tahun yang akan datang,” tutupnya.