Selasa 29 Oct 2013 14:31 WIB

Capres Alternatif Sulit Muncul di Golkar

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -– Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana, mengatakan figur capres alternatif sulit muncul di internal Golkar. Hal ini karena figur capres alternatif berpeluang menjadi kompetitor yang makin menurunkan elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical).

“Figur alternatif sulit muncul karena dianggap menjadi saingan,” kata Ary ketika dihubungi, Selasa (29/10). Capres alternatif akan membuat pertarungan antar faksi di internal Golkar semakin meluas.

Dalam situasi semacam itu, imbuh Ary, kelompok pendukung Ical khawatir pertarungan yang meluas akan membuka peluang evaluasi pencapresan. “Kompetisi internal terbuka lagi termasuk dalam koreksi pencalonan Ical,” ujarnya.

Ketika tiket capres sudah tidak mungkin lagi diperebutkan Golkar masih punya kesempatan membuka ruang kompetisi untuk tiket cawapres. Ary mengatakan kompetisi terbuka merebut tiket cawapres bisa saja memberi keuntungan elektoral bagi Golkar.

Golkar, misalnya, bisa melibatkan tokoh seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung dalam kompetisi itu.  “Saya kira kompetisi terbuka bisa memunculkan calon yang benar-benar memiliki basis survey internal, otomatis mendorong elektabilitas partai,” katanya.

Namun begitu, Ary mengingatkan kompetisi memperebutkan kursi cawapres tidaklah mudah. Hal ini karena bisa saja para tokoh yang ingin dilibatkan menolak ikut serta. “Ini persoalan tidak mudah karena faksi-faksi ini tidak menghendaki menjadi cawapres,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement