Senin 28 Oct 2013 23:20 WIB

'Cyber Warrior' Dinilai Efektif Jaring Pemilih Pemula

Media Sosial
Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi berpendapat bahwa penggunaan "cyber warrior" dan media sosial efektif untuk menjaring suara pemilih pemula pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

"Pada Pemilu 2014, banyak pemilih pemula yang memang terbiasa menggunakan internet. Oleh karena itu, kampanye dengan memakai 'cyber warrior' dan media sosial sangat efektif untuk mendapatkan suara pemilih pemula ini," kata Ari saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/10).

Menurut dia, hal itu terlihat pada kampanye Pemilukada DKI Jakarta yang dimenangkan oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, dan pasangan tersebut dapat menjaring sebagian besar suara pemilih pemula dengan melakukan pendekatan melalui sosial media.

"Berkaca pada Pemilukada Jakarta, karena anak muda yang baru punya hak pilih itu terbiasa dengan internet, tim pemenangan Jokowi-Ahok memanfaatkan media sosial dengan baik untuk kampanye," jelasnya.

Ari juga mengatakan partai politik perlu memperhatikan karakteristik pemilih dalam melakukan pendekatan menggunakan "cyber warrior".

Misalnya, kata dia, kader parpol yang menjadi "cyber warrior" harus memakai bahasa-bahasa yang biasa digunakan oleh anak-anak muda bila ingin melakukan kampanye terhadap pemilih pemula.

"Kalau yang didekati masih anak umur 17 atau 18 tahun tentu harus memakai bahasa yang lebih gaul dan modern," ujarnya.

"Jadi, ungkapan seperti 'Bangkitkan Indonesia dengan memilih partai X' tentu tidak akan menarik pemilih pemula. Tetapi, harus lebih seperti 'Anak muda hebat pilih gue'. Itu mungkin lebih berhasil," lanjutnya.

Ari menilai bahasa-bahasa yang terdengar lebih sederhana namun menantang justru lebih disukai para pemilih pemula.

"Karena bahasa yang seperti itu sesuai dengan para pemilih pemula yang memang 'generasi online' dan 'generasi internet'," tuturnya.

Alasan lainnya penggunaan "cyber warrior" dan media sosial efektif untuk menjaring suara pemilih pemula, menurut dia, karena pola pendekatan itu memang dibutuhkan bagi generasi muda.

"Para pemilih pemula ini kan memang berasal dari generasi muda yang masih perlu mengaktualisasi diri, maka parpol harus dapat menjadi rekan bagi mereka untuk menyalurkan aspirasi," kata Ari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement