Senin 28 Oct 2013 22:18 WIB

Perumahan Elite Bekasi Jadi Pabrik Pembuatan Sabu

Rep: Irfan abdurrahmat/ Red: Citra Listya Rini
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perumahan elite yang berada di Villa Mutia Kirana, Blok C 8 nomor 11, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, dijadikan pabrik pembuatan sabu. Beruntung, industri sabu di perumahan ini berhasil digerebeg oleh Kesatuan Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat. 

"Penggerebegan tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan SI Warga Negara Australia di apartemen di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) J.R Sitinjak kepada media di Bekasi Senin (28/10).

Dia menjelaskan, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi berhasil mengamankan ZS yang tengah berada di TKP pada saat penggerebegan berlangsung.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya 100 kilogram bahan kimia cair berupa etanol dan metanol, lima kilogram bahan serbuk Evedrin, dan ribuan pil Zentra dan Quantidex yang merupakan bahan dasar dasar untuk pembuatan sabu.

Namun, belum bisa dipastikan apakah ini merupakan jaringan internasional. Dari seluruh barang bukti yang ditemukan, sambungnya, didapati ada lima kilogram yang sudah 70 persen jadi dan siap dijual. 

"Per kilogramnya bila dijual seharga Rp 50 juta," jelas Sitinjak. Dia menambahkan, diperkirakan, sekitar milyaran rupiah, bila dilihat dari barang bukti yang ditemukan.

Diduga hasil produksi abu ini akan di eksport ke berbagai negara dan tempat ini akan dijadikan pengolahan semacam laboratorium peracikan sabu.

Sementara itu, pihak keamanan perumahan yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, tempat ini diketahui sudah ditempati dari tanggal 4 oktober 2013 dan akan dikontrak selama satu tahun. Menurut keterangan warga sekitar, Aartiwi (50 tahun), menjelaskan, mereka ini baru menghuni rumah tersebut sekitar tiga bulan lalu.

Menurutnya, setiap sore, hampir rutin ada yang melemparkan barang ke dalam rumah tersebut menggunakan mobil Katana. "Rutin tuh tiap hari. Ada yang melempar barang ke dalam rumah. Mereka ini sangat tertutup," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement