REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kasus HIV/AIDS di Pulau Penjara Nusakambangan Kabupaten Cilacap diduga cukup banyak.
Manajer Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS RSUD Cilacap, Rubino Sri Aji, menyebutkan berdasarkan data yang diperoleh bukan dari pemeriksaan screening terhadap seluruh penghuni lapas saja, jumlah warga binaan di LP Nusakambangan yang dipastikan mengidap HIV/AIDS ada 40 orang.
''Yang lima orang, baru kita temukan belum lama ini,'' kata Rubino, Senin (28/10).
Menurutnya, data itu adalah jumlah mengenai penderita HIV/AIDS yang ada tahun ini dan masih hidup. Sedangkan bila dihitung sejak tahun 2008, jumlah napi LP Nusakambangan yang mengidap HIV/AIDS, jumlahnya menapai 80 orang.
''Tapi sebagian dari mereka sudah ada yang meninggal dan sudah keluar dari LP, namun tidak terpantau lagi oleh VCT Cilacap,'' katanya.
Rubi mengkhawatirkan, jumlah napi Nusakambangan yang terjangkit HIV/AIDS sebenarnya jauh lebih besar dari jumlah itu, karena selama ini pihaknya belum pernah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh warga binaan di Nusakambangan.
Termasuk juga di salah satu LP di Nusakambangan yang rawan terjangkit HIV/AIDS, yaitu LP Narkotika. Rubino menyebutkan, jumlah yang tercatat di VCT sebanyak 40 orang itu adalah penderita yang baru diketahui menderita HIV/AIDS melalui dua cara.
''Jadi, jumlah yang yang kita catat itu baru yang diketahui berdasarkan dua cara itu saja. Sementara untuk pemeriksaan secara keseluruh terhadap seluruh penghuni LP, kita belum pernah melakukan,'' jelas Rubino.
Untuk itu, dia juga belum bisa memastikan apakah para napi yang terjangkit HIV/AIDS memang sudah tertular sejak sebelum masuk LP Nusakambangan, atau tertular saat menjalani humuman di LP. ''Ini kita belum bisa memastikan karena kita belum pernah melakukan pemeriksaan menyeluruh,'' katanya.
Namun dia tidak menampik kemungkinan, ada sebagian dari 40 orang napi pengidap HIV/AIDS, yang tertular saat mereka menjalani hukuman di LP Nusakambangan. Hal ini karena ada beberapa pasien, yang setelah sakit dan dirawat di RSUD dan baru teridentifikasi penyakit HIV.