REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, mengingatkan semua umat bukan hanya perlu menjaga keharmonisan tapi juga bagian dari keluarga besar dalam persaudaraan.
Hal ini ditekankan Suryadharma Ali kepada 5000 umat Budha di Kalimantan Barat saat meresmikan Maha Vihara Maitreya pada Ahad (27/10).
Dalam sambutan di hadapan umat Budha, Menag mengutip ayat Alquran yang menyebutkan 'Manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal dan saling mengasihi'.
"Kita diciptakan sama, memiliki akal fikiran dan hati yang jernih,'' katanya. ''Tetapi, alangkah sedikitnya manusia yang mendapatkan itu berterima kasih.''
Menag mengingatkan banyak umat beragama yang sering melupakan rasa syukur dan persaudaraan sesama umat beragama. Menurut dia, tidak ada nilai keberagaman suatu umat bila ia tidak menghargai perbedaan umat beragama lain.
Suryadharma menambahkan, dalam islam disebutkan ada tiga jenis persaudaraan yang tidak bisa dipisahkan.
Pertama, jelas dia, persaudaraan dengan sesama aqidah. Persaudaraan ini adalah persaudaraan dari persamaan keyakinan, Islam dengan Islam, kristen dengan kristen, Budha dengan Budha dan sebagainya.
Jenis persaudaraan yang kedua ukhuwah watoniyah, persaudaraan berdasarkan kebangsaan. Apapun suku dan agama kita, kita adalah saudara satu bangsa. Dan, persaudaraan ketiga adalah persaudaraan sesama manusia.
''Persaudaraan sesama manusia ini tidak lagi melihat apa agama, suku dan kebangsaan kita. Tapi, semua bangsa memilki persaudaraan sesama manusia,'' katanya. "Ini adalah esensi agama."