REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa konstruksi yang beroperasi di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan sebaik-baiknya dalam menghadapi pasar bebas seiring dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
"Saya minta AKI (Asosiasi Konstruksi Indonesia) sebagai lembaga yang membina para pelaku sektor konstruksi agar meningkatkan perannya guna menghadapi pasar bebas di lingkungan ASEAN," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (28/10).
Menurut Djoko, sektor jasa konstruksi merupakan pilar penting guna meningkatkan perekonomian Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN yang pemberlakuannya tinggal dua tahun lagi.
Untuk itu, ujar dia, AKI yang tahun 2015 ini memasuki usia ke-40 tahun agar melakukan instrospeksi terkait kinerjanya agar pelaku usaha sektor konstruksi tidak menjadi "penonton di negeri sendiri".
Apalagi, lanjutnya, dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, pengusaha konstruksi nasional akan harus siap bersaing dengan kontraktor asing.
Ia juga mengutarakan harapannya agar AKI dapat membina baik kontraktor besar maupun kecil serta dapat bersinergi dengan catatan tidak merugikan satu sama lain.
Sementara itu, Ketua AKI Sudarto mengemukakan bahwa hal yang perlu dipersiapkan kontraktor dalam negeri agar dapat menyamakan kompetensi SDM di lingkungan ASEAN.
"Daya saing ini harus ditingkatkan, hal ini harus didiskusikan bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi serta lembaga pelatihan," ujar Sudarto.