Ahad 27 Oct 2013 23:59 WIB

Apindo Bekasi: Mayoritas Pabrik Akan Tetap Berproduksi

  Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.
Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memastikan mayoritas pabrik di kawasan industri setempat akan tetap berproduksi saat mogok kerja 28 Oktober 2013.

"Dipastikan seluruh perusahaan akan tetap berproduksi walaupun buruhnya menggelar aksi unjuk rasa," ujar Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, Darwoto, di Cikarang, Ahad (27/10).

Menurutnya, kegiatan produksi tidak dapat dihentikan karena berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. "Kita tidak sependapat kalau buruh melakukan unjuk rasa dengan cara menghentikan produksi dengan cara menggelar sweeping," katanya.

Menurut Darwoto, aspirasi terkait kesejahteraan buruh harus disampaikan melalui jalur yang benar dan bukan melalui cara-cara yang tidak wajar.

Pihaknya mengaku belum dapat memperkirakan besaran kerugian yang timbul dari aksi mogok kerja.

"Namun dari pengalaman tahun sebelumnya, seluruh kawasan industri akan terhenti berprosduksi dan merugi. Tapi saya belum hitung jumlahnya," katanya.

Namun demikian, kata dia, sebagai gambaran sebanyak 2/3 ekspor nonmigas ada di Bekasi. "Dari gambaran itu bisa dibayangkan berapa kerugian nasional yang timbul dari mogok kerja massal," ujarnya.

Pihaknya mengimbau seluruh pihak harus menjaga kondusivitas investasi di wilayah setempat.

"Apindo telah melakukan deklarasi bersama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis," katanya.

Darwoto juga meminta kesabaran kalangan buruh untuk menahan diri sambil menunggu besaran kebutuhan hidup layak (KHL) ditetapkan.

"KHL sampai sekarang masih dibahas. Buruh harus bisa mempercayakannya pada dewan pengupahan," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement