REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Mogok Nasional 31 Oktober 2013 mendatang, sejumlah serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi pemanasan. Aksi pemanasan dilakukan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda pada Senin (28/10) besok.
Presiden KSPI Said Iqbal menegaskan aksi pemanasan jelang Mogok Nasional akan dimulai Senin (28/10). Aksi ini akan diikuti 5-10 ribu buruh di kawasan industri Pulo Gadung dan KBN Cakung dimana mereka akan melakukan mimbar bebas dan mogok.
Tidak hanya di Jakarta, aksi pemanasan jelang Mogok Nasional juga akan dilakukan buruh se Bandung Raya (Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung). Tidak kurang dari 50 ribu buruh akan aksi di Kantor Walikota Cimahi dan Bupati Bandung Barat.
Selain itu, pada hari yang sama, Senin (28/10) pukul 17.00 WIB, sekitar 3.000 buruh Karawang akan aksi konvoi dan konsolidasi di GOR Karawang. Di beberapa daerah, Said Iqbal menyatakan, akan melakukan hal yang sama. "Dan puncak dari aksi-aksi ini adalah Mogok Nasional pada 31 Oktober sampai 1 November di seluruh Indonesia," ujar Said Iqbal dihubungi Ahad (27/10).
Namun, Mogok Nasional tidak seluruhnya diikuti oleh serikat buruh. Beberapa serikat buruh seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menyatakan tidak bergabung dalam Mogok Nasional 31 Oktober mendatang.
Dihubungi terpisah, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dan Presiden KSBSI Mudofir memastikan tidak ambil bagian dalam Mogok Nasional Jilid 2, meskipun saat Mogok Nasional Jilid 1 KSPSI dan KSBSI juga merupakan pelopor Mogok Nasional 2012 bersama KSPI. "Kami menghormati dan menghargai langkah Mogok Nasional yang diambil KSPI. Mengapa KSPSI tidak ikut? Karena menurut kami ruang perjuangan di Dewan Pengupahan masih terbuka dan belum deadlock perundingannya. Kami masih punya wakil di Dewan Pengupahan yang akan berjuang maksimal untuk upah layak buruh Indonesia," jelas Andi Gani.
Lebih lanjut Andi Gani menuturkan jika perjuangan KSPSI gagal di Dewan Pengupahan maka serikat buruh pimpinannya akan mengambil langkah aksi besar-besaran yang masif di seluruh Indonesia.
Senada dengan Andi Gani, Presiden KSBSI Mudhofir Khomid menyatakan serikat buruh pimpinannya tidak terlibat dalam Mogok Nasional 31 Oktober mendatang. "Ya, kami tidak terlibat dalam Mogok Nasional 31 Oktober," ujarnya.
Meski tidak bergabung, Mudhofir mengatakan KSBSI tetap menghargai dan menghormati keputusan KSPI untuk tetap Mogok Nasional. "Kami menghormati jika ada serikat buruh yang berjuang dengan Mogok Nasional. Namun kami, bersama KSPSI akan berjuang melalui Dewan Pengupahan dan jika gagal maka akan aksi besar-besaran," ujarnya.