REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Aksi tindak kejahatan berupa perampokan kendaraan bermotor di jalan Lintas Curup, Provinsi Bengkulu dengan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dalam sepekan belakangan kembali marak.
Berdasarkan keterangan pengguna jalan penghubung antara Kabupaten Rejanglebong dan Kota Lubuklinggau itu terjadi di kawasan Lembak yang meliputi Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang dan Kecamatan Sindang Kelingi.
"Dalam seminggu ini sudah ada dua kasus perampokan sepeda motor baik yang dilakukan penjahat dengan menggunakan senjata tajam maupun menggunakan senjata api. Kasus perampasan sepeda motor ini umumnya dialami oleh warga dari Sumsel terutama dari Kota Lubuklinggau, maupun Kabupaten Musi Rawas serta dari Kota Bengkulu," kata Umar (45) sopir travel jurusan Lubuklinggau - Bengkulu di Rejanglebong, Sabtu.
Sebelumnya kondisi keamanan di jalan tersebut, kata dia, sempat aman setelah pada musim mudik lebaran Idul Fitri lalu didirikan pospam yang dijaga anggota kepolisian dan TNI. Setelah beberapa bulan sempat aman, saat ini kondisinya kembali rawan sehingga membuat was-was pengguna jalan di daerah itu.
Kejadian terbaru terjadi pada Jumat (25/10) sekitar pukul 16.30 WIB dengan korban Sutrisno (33) warga asal Kota Bengkulu. Korban harus merelakan sepeda motor merek Yamaha vixion miliknya dibawa empat kawanan penjahat menggunakan senjata tajam, dengan lokasi kejadian Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang.
Sementara itu Kapolsek Sindang Kelingi Iptu Sumardi kepada wartawan membenarkan dua kejadian perampokan sepeda motor dalam sepekan belakangan. Untuk itu pihaknya dibantu anggota TNI dari Kodim 0409 Rejanglebong saat ini sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran para pelaku. Untuk kejadian di Desa Cahaya Negeri, salah satu pelakunya telah diketahui identitasnya berdasarkan keterangan saksi korban.
Untuk itu dia mengimbau kalangan pengguna jalan lintas Curup-Lubuklinggau agar tidak mengendarai kendaraan roda dua sendirian. Pengendara disarankan melakukan konvoi dengan kendaraan lainnya sehingga pelaku tindak berani melakukan aksi karena akan terlihat orang lain.