REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, direncanakan membuka pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) 2013 di Nusa Dua, Bali. Kegiatan yang akan berlangsung 7-8 November diharapkan dihadiri oleh Sultan Brunei Darussalaam, Hasan al Bolkiah, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.
Hal tersebut diungkapkan Direktorat Jendral Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri,
Abdurrahman M Fachir di Denpasar, Jumat (25/10). Saat melakukan audensi kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Abdurrahman mengatakan, BDF 2013 sudah siap digelar.
"Selain kepala pemerintahan Brunei Darussalaam dan Timor Leste, akan hadir dalam acara itu 27 menteri dari
berbagai negara dan 29 duta besar negara sahabat," katanya.
Saat menerima kunjungan Abdurrahman, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, Bali nantinya tidak hanya dikenal sebagai Island of Gods atau Island of Paradise. Namun kedepannya dia berharap Bali juga akan dikenal dengan sebutan Island of Democracy, Island of Interfaith dan Island of Tolerance.
Dikatakan Abdurrahman, BDF 2013 bertemakan Consolidation Pluralism in Society Democracy. Mantan Menlu Hassan Wirayuda dan Direktur Habibi Research Center, Dewi Fortuna Anwar, dijadwalkan memimpin sidang-sidang dalam acara itu.