Jumat 25 Oct 2013 15:56 WIB

Pandemi Hepatitis di Pacitan Berpotensi Meluas

Hepatitis A (ilustrasi)
Foto: salingsilang.com
Hepatitis A (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Wilayah persebaran penyakit Hepatitis-A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berpotensi meluas, menyusul temuan dua warga asal luar wilayah pandemi di Kecamatan Ngadirojo.

Potensi persebaran itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr Eko Budianto, Jumat, mengacu pada hasil temuan kasus di lapangan serta sifat dasar penyakit yang bisa menyebabkan kematian tersebut. "Penyakit ini (Hepatitis) kosmopolitan, bisa ada di mana-mana," jelasnya, Jumat (25/10).

Dijelaskan, dua penderita dari luar wilayah Kecamatan Ngadirojo itu masing-masing berasal dari wilayah Kecamatan Tulakan dan Sudimoro. Mereka diduga tertular saat berada di wilayah pandemi Kecamatan Ngadirojo, dan sementara ini diisolir di puskesmas setempat untuk menjalani masa pemulihan.

"Sampai kini jumlah penderita di luar Kecamatan Ngadirojo belum ditemukan, tetapi dinkes tak ingin lengah. Mengingat penyebaran penyakit akibat virus hepatitis itu mudah menular," tegasnya.

Sejauh ini, ada sedikitnya 12 penderita terduga Hepatitis A yang menjalani diagnosa etiologis dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Surabaya. Empat orang di antaranya dinyatakan reaktif. Artinya mereka positif terjangkit karena terjadi infeksi akibat serangan virus.

Sisanya sebanyak delapan orang hasilnya nonreaktif karena sudah masuk dalam tahap penyembuhan. "Ada beberapa penyakit lain yang juga sedang kami waspadai sebagai konsekwensi dilakukannya diagnosa laboratorium, yaitu hepatitis E dan malaria," ungkapnya. Mengenai hasil uji sampel pada beberapa makanan yang diperjualbelikan di sekitar sekolah, Eko mengatakan, belum ada. Dia memperkirakan hasil uji baru akan diketahui sepekan kemudian.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan sebelumnya telah menetapkan status KLB (kejadian luar biasa) penyakit hepatitis-A di wilayah tersebut, menyusul persebaran penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian tersebut terhadap 60 pelajar setempat maupun masyarakat umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement