REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Peduli KBRI Jerman (Berlin) mengaku menolak pengangkatan Fauzi Bowo (Foke) sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman.
Dalam keterangan pers yang diterima Republika Online, Kamis (24/10), aliansi tersebut telah menyuarakan penolakan mereka melalui sejumlah langkah.
Pada Jumat (18/9), Aliansi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Federal Jerman, Joachim Gauck yang meminta agar presiden tidak memenuhi permintaan pemerintah Indonesia untuk memberikan akreditasi penempatan Foke sebagai duta besar Indonesia untuk Jerman.
Penolakan terhadap pencalonan Foke jadi dubes Jerman karena sejumlah alasan diantaranya adalah mantan gubernur DKI Jakarta itu dinilai melakukan kampanye hitam bermuatan SARA pada masa pemilihan Gubernur DKI 2012.
"Aliansi menganggap pemilihan tokoh yang tidak menjunjung nilai-nilai multikultural dan plurarisme untuk menjadi kepala perwakilan negara Indonesia yang merupakan bangsa yang majemuk sebagai sesuatu yang tidak pantas," kata Koordinator Aliansi, Erwin Sutanto dalam pernyataan tertulis.
Aliansi itu juga menganggap Foke tidak memiliki kontribusi dan track record nyata dalam hal hubungan diplomasi Jakarta-Berlin yang membuatnya layak menjadi kepala perwakilan Indonesia di negara yang merupakan pemain penting dalam percaturan politik Eropa dan internasional.
Bahkan, Foke dianggap tidak berprestasi dalam pembangunan Kota Jakarta selama menjabat sebagai gubernur. "Sebagai gubernur dengan predikat lulusan universitas Jerman dalam bidang perencanaan kota, Fauzi Bowo telah gagal mengaplikasikan ilmunya," ujarnya.
Alasan lainnya, Foke dinilai telah kehilangan kepercayaan di Jakarta. Aliansi tersebut menganggap selama kepemimpinan Foke, fenomena intoleransi dan premanisme semakin berkembang dengan maraknya aksi kekerasan oleh ormas-ormas terhadap kelompok minoritas tanpa ada aksi pencegahan nyata. Selama menjabat gubernur, Foke dinilai juga sering mengeluarkan pernyataan kontroversial.
"Fauzi Bowo sering kali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mencederai rasa keadilan orang banyak, seperti: Rok mini sebagai pemicu aksi pemerkosaan, mengasosiasikan banjir hanya sebagai genangan air, menuduh pengguna sepeda motor sebagai biang kemacetan di Jakarta dan lain sebagainya," ungkap aliansi.
Aksi penolakan dari aliansi tersebut diklaim telah mendapat sekitar 600 dukungan di situs petisi online change.org. Dalam pernyataan itu juga disebutkan, warga Indonesia di Jerman, Dina Sihombing yang berdomisili di Berlin, merasa perlu mendukung aksi ini.
"SBY sendiri waktu itu bilang kinerja Foke pepesan kosong, kok pepesan kosong dikirim ke Jerman? Apa nanti nggak malu-maluin," ujarnya.