Rabu 23 Oct 2013 23:51 WIB

Alasan Hary Tanoe Terjun ke Dunia Politik

Hary Tanoesoedibjo
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa pilihannya untuk terjun ke dalam dunia politik, salah satunya karena ingin mengabdi membantu menyelesaikan persoalan bangsa.

"Banyak orang tanya, kenapa masuk politik? Banyak orang masuk politik untuk cari 'kerjaan'. Maaf, saya ini makin sibuk, makin 'keteteran' (dengan bisnisnya)," katanya di Semarang, Rabu (23/10).

Hal itu diungkapkan calon wakil presiden dari Partai Hanura tersebut di sela "Talkshow Kepemimpinan dan Kewirausahaan: Bersama Hary Tanoe" yang berlangsung di Universitas Katolik Soegijaranata Semarang.

Akan tetapi, dia merasa tergugah melihat permasalahan sedemikian banyak yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari penegakan hukum hingga kebijakan ekonomi, yang ternyata menciptakan kesenjangan sosial yang besar.

"Penegakan hukum harusnya dijalankan benar, kebijakan ekonomi dilakukan dengan baik agar tidak menciptakan kesenjangan sosial. Sekarang ini kan kesenjangan sosial makin lebar di Indonesia," katanya.

Alasan itulah salah satu yang mendasari Hary masuk ke politik, dan keputusan yang diambilnya itu sudah bulat karena kepuasan batin untuk mengabdi merupakan salah satu tujuan dalam hidupnya.

"Hidup itu pilihan, materi bukan segalanya. Namun, kepuasan batin bisa mengabdi juga merupakan 'destiny' dalam suatu kehidupan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura tersebut.

Karena kebulatannya untuk mengabdi itu, Hary mengaku bahwa sekarang ini pelan-pelan sudah mulai mempercayakan pengelolaan bisnisnya kepada anak buahnya.

"Bangsa yang bisa besar karena memiliki populasi besar, sumber daya alam yang besar. Namun, tidak cukup itu. Satu hal yang sangat penting adalah pendidikan. Itu (pendidikan, red.) dibangun dahulu," katanya.

Ia menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia yang hanya berpendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah masih sekitar 40 persen, padahal pendidikan menjadi salah satu aspek penting untuk memajukan bangsa.

"Itu (masalah pendidikan, red.) harus 'diberesin', korupsi harus diberantas, kemudian penegakan hukum dilakukan secara benar sehingga ada kenyamanan dan ada kejelasan bagi masyarakat," ujar Hary.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement