Rabu 23 Oct 2013 19:16 WIB

1.200 Siswa SD Periksa Gigi di Unair

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Anak periksa gigi/ilustrasi
Foto: ifcs.org
Anak periksa gigi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Sebanyak 1.200 siswa sekolah dasar mendatangi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) untuk mengikuti pemeriksaan gigi gratis.

Pada Rabu (23/10) hingga Jumaat (25/10), Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) kembali melangsungkan kegiatan di Surabaya dalam rangka edukasi perawatan gigi sejak dini.

Acara tersebut dihadiri Professional Marketing Manager PT Unilever Indonesia, Ratu Mirah Afifah dan Dekan FKG Unair Coen Pramono.

Dengan tema 'Berikan Senyum Sehat Anak Indonesia, Demi Kesuksesan Masa Depan Mereka' BKGN menargetkan 1.200 peserta datang untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya.

"Target kami memang anak-anak usia sekolah dasar," kata Mirah pada Republika saat ditemui usai jumpa pers di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unair.

Dia mengatakan, sebagian besar orang tua dianggap keliru karena tidak mulai melakukan edukasi ke anak mengenai perawatan gigi sejak awal. Menurut dia, pemeliharaan gigi susu masih belum dinilai penting layaknya gigi permanen.

Padalah, lapisan gigi susu lebih tipis sehingga rentan menimbulkan lubang. Akibatnya, bila tidak tertangani dengan baik, akan menimbulkan rasa sakit, abses dan gigi tanggal sebelum waktunya.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan tulang rahang tumbuh tidak maksimal. "Nantinya akan berpengaruh pada gigi permanen yang akan tumbuh," ujar dia.

Dia menjelaskan, gigi permanen yang akan tumbuh, tidak memiliki ruang yang cukup. Akibatnya, muncul maloklusi, atau gigi berjejal.

Jika hal itu terjadi, maka gigi akan sulit dibersihkan, dan berisiko menderita penyakit gigi serta gusi. Sedangkan butuh biaya mahal serta memakan waktu lama untuk penanganan gangguan tersebut.

"Kunjungan mereka dalam BKGN ini merupakan upaya preventif, sekaligus melatih anak-anak untuk lebih peduli terhadap kesehatan giginya," kata dia.

Surabaya menjadi kota ke-11 penyelenggaraan BKGN. Mirah menambahkan, pihaknya melangsungkan acara ini di 17 kabupaten/ kota Indonesia yang memiliki cabang Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Acara ini, kata dia, bukan hanya diadakan di kota-kota besar, namun di sejumlah daerah, agar programnya bisa lebih merata.

Dekan FKG, Coen Pramono mengatakan, masyarakat Surabaya umumnya sudah mulai sadar akan pentingnya pencegahan kerusakan gigi.

Berdasarkan riset kesehatan dasar, dia menyebutkan, kunjungan perawatan di Jawa Timur sekitar 11,6 persen, sedikit di bawah rata-rata nasional 13,3 persen.

"Hadirnya BKGN ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya kontrol gigi teratur ke dokter," ujar Coen.

Penyelenggaran BKGN 2013 di RSGM FKG Unair ini ditunjang dengan 3.000 tenaga kedokteran gigi mulai dari dokter, perawat, mahasiswa hingga dosen pengajar di fakultas tersebut.

Selama BKGN berlangsung masyarakat dapat memperoleh penambalan gigi sederhana, pencabutan tanpa komplikasi, perawatan karang gigi, dan pencegahan gigi berlubang.

"Unair melalui acara ini juga akan mengundang anak jalanan untuk mendapatkan pelayanan serupa," katanya.

Pantauan Republika, kegiatan tersebut dipadati banyak kunjungan, khususnya orang tua murid yang membawa anaknya usai pulang atau sebelum berangkat sekolah.

Sebagian besar siswa SD tersebut mengaku, belum pernah mendatangi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan hingga pencabutan gigi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement