REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rilis survei terakhir, Megawati Sukarnoputri memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai capres ketimbang Aburizal Bakrie (Ical) dan Dahlan Iskan. Melihat hasil itu, PDI Perjuangan merasa santai.
"Sesuai pesan Ibu Mega, hasil survei jika bagus itu sebagai pemicu semangat, bukan sebagai acuan. Makanya kami menanggapi hal itu santai saja," kata Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (23/10).
Kalau pun hasil survei bagus, ujar Eriko, bisa dipertanyakan nanti siapa yang memesan. Makanya partai memilih menanggapi hasil survei itu biasa saja.
Berdasarkan pengalaman, terang Eriko, saat Joko Widodo mencalonkan diri jadi Gubernur DKI Jakarta, ia tidak pernah menang survei. "Namun faktanya ia malah memenangkan pemilihan dan jadi gubernur DKI," terangnya.
Karenanya, ujar dia, meski elektabilitas Megawati di survei tinggi, namun belum ada keputusan untuk mengusung ketua umum PDI Perjuangan tersebut. "Saat ini Ibu Mega belum mengambil keputusan apa pun,"ujarnya.
Sebenarnya, kata Eriko, hal yang paling penting dalam pencapresan adalah pemenangan pileg. "Kami sedang berusaha keras agar pileg bisa mencapai 27,02 persen suara sesuai dengan target yang diputuskan PDIP dalam rakernas di Ancol," katanya.
Lagipula, survei yang dilakukan saat ini hasilnya agak diragukan. Indikatornya, survei dilakukan dalam jarak dekat namun hasilnya berbeda-beda.
"Maka kami mawas diri dalam menanggapi survei elektabilitas Ibu Mega yang tinggi. Ini hanya sebagai penyemangat saja untuk bekerja lebih keras," kata Eriko.