Selasa 22 Oct 2013 21:48 WIB

Harga Kios Merangkak Naik, Pedagang Demonstrasi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Pedagang pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan pedagang blok C dan D Pasar Anyar berdemonstrasi di depan Balaikota, Selasa (22/10). Mereka ingin bertemu Wali Kota Bogor untuk menyampaikan langsung keberatan mereka atas baiknya harga sewa kios yang sangat mahal.

Salah seorang demonstran, M Ferdiansyah (37 tahun) menuturkan kenaikan harga kios melebihi kesepakatan. Sebelumnya pada kesepakatan yang dibuat tahun 2003, harga sewa kios hanya Rp 9 juta per meter per tahun.

Saat ini harganya menjadi Rp 30 hingga Rp 40 juta per meter per tahun. "Perjanjian itu berlaku hingga 2027," kata Ferdi.

Ia merasa sangat keberatan. Sebab, untuk dua kios berukuran masing-masing 2x3 meter yang ditempati sebelumnya ia hanya membayar sewa Rp 48 juta per tahun, maka mulai Januari 2014 ia harus membayar Rp 168 jt per tahun.

Pria yang sehari-hari berdagang daging itu memang tidak menampik adanya renovasi yang dilakukan pengembang Pasar Anyar, PT Propindo. Namun, perbaikan hanya berupa pengecatan dan penggantian rolling door. "Hanya perbaikan itu saja. Masa mahal sekali?" kata Ferdi.

Lebih dari 4 ribu pedagang pakaian, sembako, dan emas menempati tiga lantai blok C dan D Pasar Anyar. Aksi ini merupakan keempat kalinya. Namun, para pedagang harus berulang menuai kecewa karena tak berhasil bertemu Wali Kota Bogor, Diani Budiarto.

Perwakilan pedangan ditemui Sekda. Mereka dijanjikan akam ada keputusannya 30 Oktober mendatang. Para pedagang mengatakan sebernarnya mereka juga kecewa dengan pengalihan pengelolaan Pasar Anyar dari PD Pasar ke PT Propindo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement