Senin 21 Oct 2013 17:25 WIB

Penerimaan K2 Tak Penuhi Kekurangan PNS di Sleman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto: Antara
Pegawai Negeri Sipil (PNS)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seleksi tenaga honorer kategori dua (K2) di pemerintahan Kabupaten Sleman dinilai tidak akan menutupi kekurangan pegawai negeri sipil (PNS).

"Belum bisa menutupi kekurangan jumlah PNS di Sleman. Kita belum tahu formasi yang diberikan dari pusat berapa. Yang pasti belum dapat menutup kekurangannya. Karena kekurangan dari kita tidak hanya kekurangan secara kualitatif, namun juga kuantitatif," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman, Iswoyo Hadiwarno, Senin (21/10).

Seleksi tenaga honorer kategori dua tersebut akan dilaksanakan pada Minggu (3/11) mendatang yang akan digelar di SMP 1, SMP 2, SMP 3, dan SMA Sleman. Sementara itu, sebanyak 1.170 peserta akan mengikuti seleksi ini.

Iswoyo menjelaskan, tenaga honorer K2 merupakan tenaga honorer yang telah diangkat, namun penghasilannya tidak berasal dari APBN atau APBD.

"K2 honorer bisa berupa tenaga guru dan tenaga teknisi. Mereka pendapatannya dari sekolah, bisa dari komite atau lain-lain," katanya.

Peserta tenaga honorer K2 ini harus memiliki masa kerja minimal satu tahun. Ia menambahkan, jumlah kuota yang diterima serta formasi yang dibutuhkan belum diketahui. Lantaran ditentukan oleh pusat.

"Daerah hanya melaksanakan seleksi dan menyediakan tempat. Soal, kuota, dan formasi itu dari pusat," katanya.

Iswoyo mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman masih banyak membutuhkan tenaga guru, terutama untuk guru Sekolah Dasar (SD) yang mencapai hingga 400-450. Sedangkan, Sleman sendiri mengalami kekurangan tenaga Pegawai Negeri Sipil hingga seribu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sleman, Arif Haryono, mengatakan kekurangan jumlah guru kelas di Kabupaten Sleman semakin bertambah dan mencapai sekitar 425 guru.

"Kabupaten Sleman mengalami kekurangan guru kelas SD sekitar 425 guru," katanya.

Menurut dia, semakin berkurangnya jumlah guru tersebut lantaran adanya pensiun guru dan juga diperparah dengan tidak adanya penerimaan CPNS sejak tiga tahun terakhir.

Jumlah guru yang pensiun setiap tahunnya mencapai 200 orang. Sementara itu, jumlah guru PNS di Sleman mencapai sekitar 7.500 guru kelas dan mata pelajaran di tingkat TK, SD, SMP, SMA.

Menurut dia, Kabupaten Sleman juga membutuhkan puluhan guru mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP dan SMA. Saat ini, Arif melanjutkan, jumlah tenaga guru tidak tetap di Sleman mencapai seribu orang.

Arif menambahkan, pihaknya tidak memperkenankan guru untuk mutasi keluar untuk mengatasi kekurangan guru. Ia berharap, jumlah tenaga pendidik di Sleman dapat bertambah pada tahun depan melalui pengangkatan CPNS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement