Senin 21 Oct 2013 14:26 WIB

Terkait BIN, Ini Kronologis Sebenarnya Menurut Subur

Anas Urbaningrum (kiri) bersama mantan ketua umum PD Subur Budhisantoso (kanan) ketika menghadiri pelantikan pengurus DPP Barisan Massa Demokrat (BMD) di kantor DPP PD, Jakarta (22/6).
Foto: Antara
Anas Urbaningrum (kiri) bersama mantan ketua umum PD Subur Budhisantoso (kanan) ketika menghadiri pelantikan pengurus DPP Barisan Massa Demokrat (BMD) di kantor DPP PD, Jakarta (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Subur Budhisantoso, menegaskan bahwa sama sekali tidak ada penjemputan oleh aparat Badan Intelijen Negara (BIN) juga pelarangan meninggalkan kantor BIN, pada Jumat (18/10).

"Tidak ada penjemputan, penggelendangan, pencokokkan oleh BIN terhadap saya," kata Subur kepada pers di Jakarta, Senin (21/10). Subur mengaku dirinya sejak Kamis (17/10) telah mengagendakan untuk berkunjung ke BIN bersama sejumlah politisi dan akademisi guna berdiskusi dengan Kepala BIN Marciano Norman.

"Saya sudah sekitar dua atau tiga kali ke BIN, sebelumnya untuk berdiskusi," ujar Subur. Pakar Antropologi Politik Universitas Indonesia ini mengaku datang tidak sendiri, tapi bersama rombongan yang terdiri dari politisi, aktivis, dan akademisi untuk membicarakan apa yang dia sebut permasalahan bangsa.

"Mereka datang ada yang dari Aceh, Kalimantan, hanya untuk berdiskusi," ujar Subur, sembari menolak menjelaskan lebih detail substansi yang akan didiskusikan.

Subur mengatakan dirinya datang ke kantor BIN pada Jumat pagi dengan mobil pengawalan. Subur menduga hal tersebut yang membuat pengurus PPI M. Rahmad dan Sri Mulyono mengira dirinya dijemput oleh BIN. "Saya datang dengan mobil patwal yang pakai sirine segala, karena saya pake manual (kendaraan manual). Sopir saya itu sudah tua dan tidak bisa, mungkin itu memberi kesan kalau saya dijemput," katanya.

Subur tiba di Kantor BIN pada Jumat, pukul 10.00 WIB. Dia mengatakan dia menunggu pertemuan dengan Marciano hingga 11.30 WIB. Selagi menunggu, dia dengan peserta rombongan makan di kantin BIN. "Namun, ternyata diinformasikan oleh BIN, bahwa Marciano harus menemui Presiden, jadi pertemuan itu tidak jadi, dan saya langsung ke bandara, mau ke Pontianak," katanya.

Setelah Subur memutuskan untuk langsung menuju Bandara pukul 11.30 WIB, dia mengatakan baru menerima informasi undangan diskusi yang disampaikan oleh Ketua Presidium PPI Anas Urbaningrum melalui layanan Blackberry Messenger. Namun, dia tidak melihat secara keseluruhan informasi dariu undangan tersebut.

Subur juga menyangkan adanya kesalahpahaman yang akhirnya membuat kehebohan di masyarakat selama beberapa hari terakhir. "Ini hanya 'miss communication', dan saya agak gusar. Jumat malam, saya hubungi Kepala BIN, untuk menjelaskan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement