Ahad 20 Oct 2013 14:02 WIB

Belajar Hargai Taman kota

  Pekerja melakukan penataan Taman Langsat di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (23/9).   (Republika/Prayogi)
Pekerja melakukan penataan Taman Langsat di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (23/9). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komunitas pecinta lingkungan dan lainnya menggelar Festival Taman Jakarta. Festival ini merupakan yang pertama kali digelar setelah dicetuskan cukup lama.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo secara resmi membuka festival yang berlangsung Sabtu-Ahad  19-20 Oktober 2013 dk Taman Cattleya, Jakarta Barat. Lebih dari 45 komunitas dari berbagai sektor turut hadir dalam pembukaan, seperti misal, Peta Hijau Jakarta ,1001Buku, Pramuka Jakarta Barat, Parkour, Masyarakat Komik Indonesia, dan lainnya.

"Kami sengaja memilih Taman Cattleya yang belum banyak dikenal orang dan letaknya tidak terlalu mudah dijangkau, agar kegiatan di taman ini akan semakin semarak. Tahun depan Festival Taman akan berpindah ke taman yang lain, "ujar Bayu Wardhana, ketua panitia Festival Taman 2013 kepada ROL, Sabtu (19/10).

Selama dua hari itu, Festival Taman 2013 akan menggelar beragam aktivitas seperti  bermain, mengamati bintang, belajar membuat komik, membuat kompos dari daun, mengamati burung, belajar memotret satwa liar, bernyanyi , bercanda, sampai bersedekah. Kegiatan ini semua dilakukan di taman , terbuka untuk umum dan gratis.

Selama festival berlangsung, panitia coba menyisipkan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Seperti misal membawa botol minum dan kotak makan sendiri. "Kami sediakan isi ulang gratis air . Dengan begini, sampah kemasan makanan atau minuman akan terkurangi,"tutur Niken Prawesti, koordinator acara Festival Taman.

Di sana, pengunjung juga akan menemui kotak sampah yang terpilah jadi 3 jenis seperti, organik, anorganik dan kertas. Edukasi tentang sampah dilakukan sepanjang kegiatan ini berjalan.Selain sampah, pengunjung juga dapat belajar tentang energi terbarukan, khususnya energi surya.

Sebagian dari energi yang digunakan Festival Taman ini bertumpu pada panel-panel surya , sekaligus akan ada beberapa informasi tentang energi surya kepada pengunjung. Niken menambahkan,"Kami juga sediakan sepeda statis yang dapat digowes untuk membangkitkan tenaga listrik untuk charging handphone. Ini juga energi alternatif," kata dia.

Beragamnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas ini, muaranya satu yaitu kerinduan warga kota Jakarta akan ruang terbuka hijau, khususnya taman kota. Taman kota yang terawat dan asri akan selalu dipenuhi warga, seperti Taman Suropati, Taman Menteng, Monas, dan lainnya.Namun ini masih kurang.

"Jakarta masih punya banyak pekerjaan rumah, khusus menambah ruang terbuka hijau publik sampai 20% sesuai amanat UU,"ungkap Nirwono Joga, pengamat perkotaan sekaligus koordinator dari komunitas Peta Hijau Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement