Jumat 18 Oct 2013 11:50 WIB

Jaringan Telekomunikasi Bawah Laut RI-Singapura Rusak

Salah satu kapal yang dituding mengakibatkan kerusakan jaringan telekomunikasi kabel bawah laut.
Foto: istimewa
Salah satu kapal yang dituding mengakibatkan kerusakan jaringan telekomunikasi kabel bawah laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan Indonesias (RI) dan Singapura putus. Hal itu disebabkan oleh hantaman kapal-kapal yang lewat di sepanjang jaringan yang terdapat di bawah laut.

Kapal-kapal itu melabuhkan jangkar sembarangan di perairan Batam dan kapal hisap liar yang melakukan penambangan di perairan Bangka yang dilewati jaringan telekomunikasi tersebut.

Menurut keterangan pers yang disampaikan PT Moratelindo dan PT Ketrosden Triasmitra yang diterima, Jumat (18/10), jaringan yang rusak itu terletak di perairan Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Salah satu peristiwa putusnya jaringan itu terjadi pada Sabtu (12/10) pukul 07.00 WIB.

Satu kapal berbendera Indonesia dengan awak berkebangsaan Thailand dituding telah menghantam jaringan sistem kabel laut itu. Kapal itu disebutkan tak memiliki izin kerja dan izin berlayar. Kapal bernama MV Sentosa 99 milik PT Samudera Pacific Sentosa yang berdomisili di Jakarta itu diduga telah mengakibatkan kerusakan pada jaringan Telkom, XL Axiata, dan Moratelindo. Kerugian akibat kerusakan itu mencapai hampir Rp 30 miliar setiap bulannya.

"Kerusakan ini akan mengakibatkan gangguan besar dalam sistem telekomunikasi nasional, yang berdampak tidak maksimalnya pelayanan yang diberikan tiga operator kepada pelanggan," demikian keterangan tersebut menjelaskan akibat kerusakan jaringan itu.

Moratelindo menyebutkan, akibat kerusakan yang sering terjadi di sepanjang jaringan itu, kabel laut perusahaannya terputus sebanyak tiga kali dalam dua bulan ini.

Jaringan sistem komunikasi kabel laut RI-Singapura merupakan solusi terbaik untuk mentransfer jasa telekomunikasi berkecepatan tinggi melalui inti 24 optik ke salah satu pusat bisnis tersibuk di Asia Pasifik. CEO Ketrosden Triasmitra, Ketut Romadhi, mengungkapkan, putusnya jaringan kabel laut dipastikan akan mengganggu layanan komunikasi telepon, internet, dan layanan data. "Untuk melakukan perbaikan atas jaringan kabel laut, diperlukan waktu hampir satu bulan lamanya."

Untuk itu, pihaknya berkerja sama dengan Moratelindo dan pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah ini. Di samping itu, kedua perusahaan itu melakukan upaya hukum, baik pidana dan perdata terhadap pihak-pihak yang disinyalir mengakibatkan kerusakan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement