REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) menilai konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mobil murah ramah lingkungan (low cost green car / LCGC) lebih hemat. Pasalnya, konsumsi mobil bersegmen murah meriah itu lebih kecil dibandingkan mobil lain yang kebanyakan memiliki cc 2.000.
Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan, peningkatan konsumsi BBM subsidi yang diakibatkan oleh LCGC tidak jadi masalah.
''Kalau yang terjual kijang akan lebih boros,'' kata dia kepada Republika, Kamis (17/10) sore.
Menurut Djoko, dengan hadirnya mobil murah itu, masyarakat akan beralih membeli mobil LCGC dibandingkan beli mobil bekas seperti kijang yang konsumsi BBM-nya lebih banyak. Alhasil, konsumsi BBM akan lebih irit.
Hasil konsumsi itu, kata dia, akan terasa pada Januari tahun depan. Kini, belum ada data efek hadirnya mobil murah.
Djoko menekankan, tidak mungkin seorang konsumen yang tadinya ingin membeli motor beralih membeli mobil murah. Alasannya, jarak harganya terlalu jauh.