REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantong plastik atau "kresek" berwarna hitam masih ditemukan digunakan sebagai kemasan makanan pada penjual makanan kaki lima padahal menurut BPOM jenis kemasan ini merupakan yang paling berbahaya karena merupakan plastik daur ulang.
"Yang harus diperhatikan adalah riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah dia bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan/manusia atau bekas wadah limbah logam berat," papar Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mustofa dalam forum "Badan POM Sahabat Ibu" di Jakarta, Kamis (17/10).
Selain merupakan plastik daur ulang, kresek hitam juga berbahaya karena dalam proses pembuatannya seringkali ditambahkan bahan-bahan berbahaya seperti antioksidan dan pewarna.
"Kantong plastik warna hitam tidak layak untuk mengemas makanan siap santap seperti bakso, mie, gorengan dan lain-lain," tegas Mustofa.
Sedangkan penggunaan kresek hitam untuk mewadahi benda lain disebut Mustofa tidak dipermasalahkan namun untuk wadah makanan akan sangat berbahaya, terutama bagi makanan panas karena dapat menguraikan komponen plastik dan masuk kedalam makanan.
Selain kresek hitam, penggunaan wadah makanan dari plastik berwarna cerah juga tidak disarankan karena seringkali dalam proses pembuatannya ditambahkan zat pewarna berlebihan.
Mustofa mengatakan produk plastik yang berwarna mencolok seperti hitam, biru atau merah tidak dapat dipastikan keamanannya untuk digunakan sebagai wadah makanan dan menganjurkan masyarakat untuk memilih plastik yang terlihat jernih dan transparan meskipun hal itu juga belum dapat dipastikan keamanannya.
"Pilihlah kemasan yang mengandung logo tara pangan dan kode daur ulang," saran Mustofa.