REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), meminta kepada PT Jakarta Monorail untuk melunasi utang kepada PT Adhi Karya Tbk sebesar Rp 193,662 miliar.
"Yah dari awal sudah saya suruh untuk selesaikan utang itu agar tidak ada ganjalan di waktu berjalannya pembangunan kembali proyek monorel," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Kamis (17/10).
Meskipun demikian, lanjutnya, pihaknya tidak ikut campur dengan masalah tersebut karena itu urusan swasta dengan swasta. "Itu urusannya swasta dengan swasta lah, urusannya PT Jakarta Monorel dengan PT Adhi Karya Tbk, bukan urusan saya (Pemprov DKI)," katanya.
Ia mengatakan apabila permasalahan piutang tersebut membuat pembangunan proyek monorel menjadi terhambat, bukan menjadi urusannya. "Kalau adanya hutang itu membuat pembangunan monorel terhambat, tanyakan ke pemilik dong (PT Jakarta Monorel), jangan tanyakan ke saya."
Sebelumnya PT Jakarta Monorel berhutang kepada PT Adhi Karya Tbk senilai Rp 193,662 miliar. Piutang tersebut muncul dari pengerjaan proyek monorel Jakarta yang terbengkalai.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Amrozi Hamidi, dalam keterangan tertulis, mengatakan, hasil penilaian KJPP tersebut telah dikirim ke PT Jakarta Monorail namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Adhi telah melaksanakan sebagian pekerjaan tersebut sejak tahun 2005 sampai dengan awal tahun 2008, namun sampai dengan saat ini belum pernah menerima pembayaran dari PT Jakarta Monorail.