REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Posko bencana kebakaran hutan dan pekarangan provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menemukan 791 titik panas sejak 1 hingga 16 Oktober 2013. Jumlah itu kemungkinan meningkat karena cuaca yang begitu panas dan beberapa masyarakat masih ada membakar lahan, kata Kepala Operasi Manggala Agni Kalteng, Gunawan Budi Hartoni di Palangka Raya, Kamis (17/10).
"Dari 791 titik panas itu terbanyak berada di Kabupaten Kapuas yang mencapai 123 titik, diikuti Pulang Pisau 112 dan Kotawaringin Timur 92 titik," tambah dia.
Sementara di Kabupaten Katingan 76 titik, Seruyan dan Sukamara 59 titik, Kotawaringin Barat 58 titik, Gunung Mas 48 titik, Palangka Raya 40 titik, Murung Raya 31 titik, Barito Utara 26 titik, Lamandau 24 titik, Barito Timur 22 titik dan Barito Selatan 21 titik.
Gunawan mengatakan untuk kebakaran lahan hanya Kota Palangka Raya mengalami peningkatan, karena pemadaman yang telah dilakukan mencapai 269,5 hektare. "Kalau total seluruh lahan yang terbakar di Kalteng hingga saat ini belum kami ketahui secara pasti. Petugas pemadam kebakaran di kabupaten akan melaporkannya akhir oktober 2013," kata dia.
Kepala Operasi Manggala Aqni Kalteng mengatakan untuk jumlah hot spot bulan 30 September sebanyak 602 titik. Dimana Kabupaten Kapuas sebanyak 78 titik, Kotawaringin Timur 69 titik, Katingan 68 titik. Setelah itu, lanjutnya Gunung Mas 64 titik, Pulang Pisau 58 titik, Seruyan 44 titik, Kotawaringin Barat 37 titik, Sukamara 36 titik, Barito Utara 32 dan yang lainnya di bawah 30 titik.
"Intinya kebakaran hutan dan lahan di provinsi Kalimantan Tengah ada peningkatan. Hari ini saja kami memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kelampangan, Adonis Samad, Raden Saleh dan Mahir Mahar," demikian Gunawan.