Kamis 17 Oct 2013 08:29 WIB

Surabaya Perlu Waspadai Puting Beliung

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Fernan Rahadi
Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Memasuki musim pancaroba dari kemarau ke penghujan, Surabaya perlu mewaspadai potensi anging puting beliung. Akhir Oktober hingga Desember nanti, daerah tersebut diprediksi hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi. Pertumbuhan awan tersebut umumnya terjadi saat musim peralihan.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda, Arif Krisna mengatakan, awal musim hujan Surabaya diperkirakan mulai Oktober dasarian ketiga hingga November dasarian kedua.

“Saat ini sedang memasuki pancaroba, pertumbuhan awan Cb harus diantisipasi,” kata Arif pada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (17/10).

Namun, musim hujan nanti, kata dia, diprediksi tidak merata. Sebab, kawasan Surabaya barat baru akan diguyur hujan mulai November dasarian pertama hingga ketiga. Dan, hujan dengan intensitas deras baru terjadi saat memasuki bulan Desember mendatang.

Cuaca untuk daerah Surabaya dan sekitarnya masih tergolong cerah berawan, angin dari timur dengan kecepatan 05-30 kilometer per jam. Suhu udara berkisar 25-36 derajat celcius dengan kelembapan 40-83 persen dan jarak pandang 04-10 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement