REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertengahan Oktober 2013 ini, sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah masuk pancaroba atau pergantian musim dari kemarau ke penghujan.
Akibatnya, potensi angin kencang bahkan puting beliung dinilai sangat tinggi. Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya mengatakan, wilayah paling pertama yang masuk pancaroba adalah Yogyakarta sisi utara.
"Pancaroba akan terjadi pada pekan ini antara tanggal 15 hingga 20 Oktober," ujarnya, Selasa (15/10). Menurutnya, wilayah Sleman bagian Utara akan mengalami pancaroba terlebih dahulu terus bergerak ke Selatan. Wilayah Kabupaten Gunungkidul akan masuk pancaroba pada akhir November mendatang.
Pada musim pancaroba, ujarnya, perbedaan suhu udara antara pagi, siang dan malam sangat mencolok. Hal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya angin kencang bahkan puting beliung.
Ciri-ciri munculnya angin kencang, jelas Tony, jika pagi hingga siang hari cuaca sangat terik. Akan tetapi, sore hari langsung berubah menjadi mendung atau berawan. Perubahan cuaca yang sangat cepat merupakan pemicu terjadinya angin kencang.
Selama pancaroba, potensi angin puting beliung tetap tinggi. Apalagi, ujarnya, jika kecepatan angin mencapai 60 kilometer perjam yang disusul dengan awan pekat berlapis. "Untuk sekarang ini belum terjadi angin kencang. Tetapi harus mulai diwaspadai. Terutama untuk memotong ranting pohon yang terlalu rimbun dan usia tua," katanya.