Senin 14 Oct 2013 22:29 WIB

Polisi Waspadai Pilkades di Sleman Jadi Ajang Judi

Pilkades
Foto: ROL
Pilkades

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai kemungkinan pelaksanaan pemilihan kepala desa di wilayah tersebut menjadi ajang judi taruhan.

Kapolres Sleman AKBP Iksan Amin, Senin (14/10), mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) diakui berpotensi dijadikan ajang perjudian seperti para petaruh-petaruh.

"Hal ini yang dapat memicu munculnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," katanya

Menurut dia, untuk mengantisipasi adanya petaruh-petaruh itu, pihaknya melakukan pola pengamanan pilkades secara terbuka dan tertutup. "Pengamanan tertutup, akan diterjunkan tim siluman yang dikoordinasikan Kasat Reskrim. Tim tidak hanya dari Polres, namun dibentuk pula di tingkat Polsek," katanya.

Ia mengatakan, unit siluman tersebut selain memantau kemungkinan ajang judi itu juga mengantisipasi peredaran uang palsu.

Dosen Sosiologi Kriminal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM Suprapto mengatakan, setiap pelaksanaan pilkades, dimana saja mesti berpotensi dijadikan ajang judi.

"Pemainnya pun tidak terbatas dari wilayah pelaksanaan, sebab kemungkinan besar pemain dari luar daerah pun bisa masuk. Yang bersifat spekulatif itu biasa dimanfaatkan orang-orang yang punya uang untuk ajang taruhan," katanya.

Ia mengatakan, gaya berjudi sudah terjadi lama bahkan pernah karena pernah dilegalkan kebiasaan itu sulit dihilangkan dari kehidupan masyarakat.

"Bukan hal yang tak mungkin ajang pilkades itu dijadikan peluang untuk berjudi. Taruhannya pun bisa dalam bentuk barang, seperti mobil, motor, bus, truk bahkan bisa rumah berserta isinya," katanya.

Menurut dia, dalam perjudian untuk kelas seperti itu, biasanya sulit untuk dipantau oleh orang awam karena dilakukan secara rapi dan terkoordinasi. Untuk mendeteksi perjudian itu tidak bisa dilakukan tanpa model menyamar (participant observation). "Untuk menyelidiki harus masuk menjadi participant mereka," katanya.

Pemilihan kepala desa di Kabupaten Sleman akan dimulai pada 17 Oktober sampai dengan 10 November 2013, di 32 desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement