REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto mengkritik kebijakan ekonomi yang diterapkan Pemerintah Indonesia pascareformasi 1998.
Menurutnya kebijakan ekonomi neoliberalisme yang diterapkan pemerintah telah banyak merugikan bangsa. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan kuliah umum di hadapan sarjana STKIP Bandung.
"Mereka telah keliru menjalankan paham ekonomi," kata Prabowo dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (14/10).
Berdasarkan data yang dimilikinya, Prabowo menyatakan banyak kekayaan alam Indonesia yang lari ke luar negeri. Menurutnya berbagai kekayaan alam tidak dimanfaatkan untuk memakmurkan rakyat tetapi justru bangsa asing.
"Bangsa Indonesia hanya menjadi kuli dan pelayan di negerinya sendiri," ujar Prabowo.
Prabowo mendorong putera-puteri Indonesia yang mampu menyelesaikan pendidikan tinggi tidak takut mempelajari data dan fakta pemanfaatan kekayaan alam Indonesia. Sebab di tangan merekalah harapan kemajuan bangsa berada.
"Para sarjana mesti memiliki kemampuan membaca dan berbicara bahasa asing agar dapat belajar dari pengalaman dan tidak mengulang kesalahan bangsa lain," katanya.