REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepolisian Resor Kota Surakarta masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif pengeroyokan dua korban di Jalan Adi Sumarmo, Banyuanyar, Banjarsari, Solo.
"Polisi masih meminta keterangan saksi-saksi untuk mengetahui motifnya apa hingga terjadi pengeroyokan terhadap Alip Sriyanto (38) warga RT 01/RW 02, dan Yulian Dwi Martono (29) warga Gayamsari RT 01/RW 10, Banyuanyar Solo, yang terjadi pada Sabtu (12/10) sekitar pukul 22.30 WIB," kata Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Rudi Hartono, di Solo, Ahad.
Kedua korban tersebut dikeroyok sejumlah orang yang tidak dikenal dengan senjata tajam. Akibatnya kedua korban mengalami luka-luka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Brayat Minulyo untuk perawatan.
Menurut Kasat, pihaknya menduga Alip sebelum mendatangi rumah Yulianto telah memiliki masalah dengan warga lain. Tim penyidik akan memeriksa Alip untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
"Kami masih menyelidikan motifnya apa sampai ada kejadian pengeroyokan terhadap Alip," kata Kasat.
Menurut Yulianto bahwa peristiwa tersebut berawal dari Alip yang datang ke rumahnya dengan membawa sebilah parang berteriak mencari-cari ayahnya, Joko. Yulianto kemudian keluar dan memberitahu Alip bahwa ayahnya tidak ada di rumah.
Alip ketika itu, kelihatan sedang mabuk minuman keras, dan tangannya kelihatan terkena darah dari bagian tubuhnya. Alip kemudian keluar dari komplek perumahan sambil marah-marah. Namun, sejumlah orang dengan berjalan kaki ke lokasi kejadian di Jalan Adi Soemarmo dekat kantor Kecamatan Banjarsari mengampiri Alip.
"Massa itu, mengeroyok Alip karena sebelumnya membuat keributan dan merusak fasilitas milik warga," kata Yulianto.
Menurut Yulianto, dirinya yang mengikuti Alip justru juga terkena pukul dari puluhan orang yang tidak dikenal tersebut. Yulianto kemudian dilepas setelah mereka tahu bahwa dia bukan pelaku keributan tersebut.
"Massa menghajar Alip sampai tidak sadar dan tersukur di selokan. Polisi kemudian datang kemudian mengamankan dan membawa Alip ke rumah sakit," katanya.