REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo mengatakan, wacana pembentukan provinsi istimewa Batam-Rempang Galang adalah aspirasi pribadi BJ Habibie dan anggota DPR RI Harry Azhar Azis, bukan aspirasi seluruh masyarakat Kepri.
"Itu aspirasi Habibie dan Harry Azhar Azis, bukan warga Kepri. Kita belum dengar apa aspirasi masyarakat Kepri," kata Soerya di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan setiap orang boleh beraspirasi, termasuk Presiden RI ke tiga Habibie dan anggota DPR RI. Namun untuk mengaplikasikannya harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
"Orang mengeluarkan aspirasi boleh, tapi ada persyaratan teknis," kata dia.
Untuk menjadi provinsi khusus Barelang atau Barelang-Bintan harus memenuhi syarat-syarat sesuai UU. Dan itu belum tentu memenuhi.
Secara pribadi, ia mengatakan sebaiknya mengembangkan Kepri secara keseluruhan lebih dulu, baru kemudian memikirkan pemekaran provinsi baru."Provinsi Kepri masih muda, sebaiknya kita bangun dulu, baru pemekaran," kata dia.
Sebelumnya, saat bersilaturahmi dengan warga Batam, Mantan Ketua Otorita Batam Bacharuddin Jusuf Habibie mengusulkan Batam digabung dengan pulau-pulau yang dihubungkan dengan jembatan Barelang menjadi daerah istimewa yang dipimpin gubernur untuk memacu pertumbuhan ekonomi hingga bisa menyaingi Singapura.
"Barelang menjadi daerah istimewa, supaya tidak kalah dengan negara tetangga," kata Habibie.
Menurut Habibie, Barelang memiliki keistimewaan sehingga pantas menjadi daerah istimewa, yaitu lokasinya yang strategis di selat terpadat Selat Malaka dan berdekatan dengan Singapura.
Ide Habibie disambut anggota DPR Harry Azhar Azis yang mendukung usulan untuk menjadikan Batam sebagai provinsi khusus pusat perekonomian Indonesia dengan aturan-aturan khusus.
"Saya setuju dengan usulan Habibie, tapi saya tambahkan tidak hanya Batam, Rempang dan Galang, tetapi juga Bintan," kata Harry.
Menurut dia, dengan menjadi provinsi khusus, Batam-Bintan dapat menjadi tujuan pusat pertumbuhan ekonomi, karena potensi pengembangan ekonomi yang tinggi di kota itu, mengingat lokasinya yang strategis di alur pelayaran dunia.
Pengembangan provinsi Batam, kata dia, bukan hanya untuk kemakmuran lokal, namun demi perkembangan ekonomi nasional, untuk seluruh warga Indonesia.