Jumat 11 Oct 2013 18:33 WIB

Malaysia Deportasi 37 TKI Bermasalah

Kedatangan TKI Bermasalah di Tanjung Priok
Kedatangan TKI Bermasalah di Tanjung Priok

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Pemerintah Malaysia, Jumat sore kembali mendeportasi 37 tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam.

Ke-37 TKI yang rata-rata berasal dari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut terdiri dari 32 wanita dewasa, tiga laki-laki dewasa dan dua bayi laku-laki yang baru lahir beberapa minggu.

"Dua bayi tersebut dideportasi bersama dengan ibunya. Mereka akan langsung dibawa ke Rumah Singgah Dinsos Batam untuk pendataan," kata petugas pendamping TKI Kementerian Sosial RI, Febriana di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, sebagian TKI yang dideportasi tidak mendapatkan bayaran seperti dijanjikan sebelumnya. Sebagian lagi juga pernaha mengalami kekerasan selama bekerja di Malaysia.

Sisanya dokumentasi yang dimiliki untuk bekerja di Malaysia sudah kadaluwarsa dan tidak diperpanjang.

"Sebelum dipulangkan ke Indonesia melalui Batam, mereka sudah ditampung berbulan-bulan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru. Setelah semua urusan selesai, baru dipulangkan ke Indonesia," kata dia.

Febriana mengatakan, akan segera mengurus pemulangan para TKI ke daerah asal bekerjasama dengan PT Pelni. "Kalau tidak ada halangan, Rabu nanti mereka akan dipulangkan ke daerah asal melalui Jakarta dengan menaiki KM Kelud dari Perlabuhan Beton Batam. Seluruh biaya ditanggung pemerintah," kata Febriana.

Selain Batam, Kota Tanjungpinang di Provinsi Kepri menjadi daerah pemulangan TKI bermasalah dari Malaysia karena jaraknya sangat dekat.

Pada 11 September 2013, Malaysia mengusir sebanyak 223 orang tenaga kerja Indonesia bermasalah serta lima orang anak-anak ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Mereka, terdiri atas 177 orang laki-laki dan 46 orang perempuan yang tiba di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang pada Rabu malam dengan menumpang kapal feri Telaga Express dari Stulang Laut, Johor, Malaysia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement