REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya akan melakukan modifikasi cuaca yang dimulai pada Desember hingga Maret 2014 untuk mengantisipasi banjir di Jakarta.
"Kita akan lakukan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca untuk kurangi curah hujan yang digelar sejak Desember sampai dengan Maret untuk mengantisipasi banjir di Jakarta," ujar Sutopo Purwo Nugroho di Balai Kota, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dana untuk melakukan modifikasi cuaca sebesar Rp18 miliar yang rencananya dianggarkan dari APBD. "Dananya akan dipikirkan perlu sekitar 18 miliar. Untuk modifikasi cuaca awannya kita buyarkan, kemudian dijatuhkan ke laut, curah hujannya diperkecil," kata dia.
Ia mengatakan modifikasi cuaca itu bisa mengurangi sebesar 30 - 70 persen curah hujan yang turun. "Pada awal 2013 itu melaksanakan antisipasinya itu dengan modifikasi cuaca, dan saat itu cukup terbukti, bahwa kita cukup berhasil . Jadi kita atur hujannya jangan bersamaan, yang sebelumnya deres menjadi berkurang atau gerimis. Atau dijatuhkan ke tempat yang tidak rawan banjir," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan untuk langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan pada Desember, Gubernur DKI Jakarta akan mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat banjir sehingga akan dipersiapkan keseluruhannya mulai dari sumber daya manusia, logistik, maupun peralatan.
"Jika di Januari terjadi Banjir maka akan dikeluarkan pernyataan tanggap darurat seperti yang pada Januari yang lalu," kata dia.
Menurut dia, kalau sudah terjadi banjir baru lakukan tanggap darurat yang fokus utamanya bagaimana pencarian dan penyelamatan korban serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.
Selanjutnya, ia mengatakan, akan dilakukan rapat koordinasi dengan melibatkan Provinsi Jawa Barat maupun Banten. "Karena masalah banjir Jakarta juga terkait dengan yang terjadi di wilayah Banten maupun Jawa Barat, karena hampir 70 persen air yang mengalir ke Jakarta berasal dari Jawa Barat dan Banten," kata dia.