Kamis 10 Oct 2013 16:28 WIB

Wilayah Pulau Jawa Terancam Alami Defisit Listrik

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi (SUTET) di PLTGU Muara Karang, Jakarta.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi (SUTET) di PLTGU Muara Karang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setahun dari saat ini giliran Pulau Jawa bakal dilanda krisis listrik seperti dialami sebagian Sumatera sejak beberapa waktu lalu. Karena itu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meminta rekanan bisnisnya untuk mempercepat pengerjaan pembangkit untuk menghindari ancaman defisit listrik. Ancaman defisit listrik apabila pasokan listrik dan pembangkit listrik tidak ditambah. Prediksi itu didasarkan pada dari margin antara pertumbuhan konsumsi dan pasokan listrik.

 

Kepala Divisi Gas dan BBM PT PLN Suryadi Mardjoeki mengungkapkan, pihaknya akan meminta pihak-pihak terkait untuk mempercepat pembangunan pembangkit dan percepatan pasokan bahan bakarnya. ‘’Kami meminta pasokan gas dari Petronas Caligari,’’ kata dia kepada ROL, Kamis (10/10).

 

Pasokan gas dari Petronas Caligari yang akan memasok pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tambak Lorok berasal dari lapangan Kepodang. Pihak Petronas sudah siap untuk memasok gas namun terkendala pemasangan pipa sepanjang 200 kilometer (km) yang dikerjakan oleh perusahaan Bakrie yang molor waktu pengerjaannya. Perusahaan Bakrie yang membangun pipa mengatakan akan berusaha tepat waktu. Pipa gas itu berkapasitas 120 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

 

Suryadi menerangkan,  perjanjian transportasi gas dengan Petronas Caligari menetapkan tenggat paling lambat Agustus 2015. Pasalnya, pembangkit listrik dan pasokan gas telah siap terlebih dahulu.

 

External Relations Petronas Caligari Pudja Kartawidjaja mengatakan, pengerjaan untuk pasokan gas ke PLN masih dalam tahap pengerjaan. Menyangkut masalah perkembangan pipa pihaknya tidak dalam posisi bisa berkomentar

Pudja menambahkan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat memenuhi tenggat waktu yang diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, yaitu Oktober tahun depan.

 

Selain itu, kata Suryadi, PT PLN akan menerima pasokan gas dari lapangan Sembakung, Blok Simenggaris, Kalimantan Timur sebanyak 4 mmscfd. Sejauh ini baru dua mmscfd yang diterima. Pasokan gas itu, kata dia, untuk pembangkit listrik di Nunukan.

 

Dia melanjutkan, proyek lain yang akan membantu meningkatkan pasokan gas untuk PT PLN adalah proyek pembangunan pipa dari Arun ke Belawan. Proyek ini dijadwalkan akan selesai pada akhir 2014. Pipa itu berkapasitas 250 mmscfd dan akan mengalirkan pasokan gas ke PLN sebanyak 105 mmscfd.

 

Sebelumnya, Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan Nasri Sebayang mengatakan, pengerjaan proyek pembangkit listrik banyak sekali yang mengalami kendala. Di antaranya karena kontraktor tidak menyelesaikan proyek dan masalah perizinan serta problem sosial.

 

Direktur Utama PLN Nur Pamuji mengatakan, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Rajabasa terancam molor. Pasalnya perizinan dari Kementerian Kehutanan hingga kini tidak kunjung turun. Akibatnya Lampung bisa mengalami defisit listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement