REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Satu prestasi membanggakan diukir putra Dewi Yull, Panji Surya.
Putra ke tiga Dewi Yull yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dipercaya mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi IT di Bangkok.
"Iya, Panji saat ini sedang di Bangkok, dia mewakili Indonesia," ujar Dewi di talkshow Parenting Show yang digelar BKKBN di Makassar, Kamis (10/10).
Panji memiliki keterbatasan fisik, yakni tidak mampu mendengar. Namun di balik kekurangannya itu, Panji dianuegarahi kemampuan lain yang luar biasa.
Menurut Dewi, Tuhan mencabut satu indera Panji namun memberikan kelebihan lain. Tak hanya piawai di bidang teknologi informasi, Panji juga sangat mahir di bidang olahraga.
Dewi membagi kiatnya membesarkan anak-anak berkebutuhan khusus seperti dua dari empat anak yang dimilikinya. "Saya harus mendahului anak saya belajar supaya mereka tidak malu," ujar Dewi.
Belajar bahasa isyarat, adalah yang pertama kali Dewi lakukan ketika mengetahui putri sulungnya yang sudah almarhum, Giscka Putri Agustina Sahetapy, tuna rungu. Dewi mengatakan, kenapa dia yang harus belajar terlebih dahulu, karena anak-anaknya juga mau diperlakukan seperti orang normal.
"Biasanya mereka juga tidak mau ketahuan kalau mereka tidak bisa mendengar. Jadi saya tekankan, kamu harus bejalar, kita sama-sama berbahasa isyarat," ujar Dewi.
Kemampuan berbahasa isyarat Dewi memang tidak diragukan lagi. Dengan lincah dia menunjukkan kelincahan jemarinya menggunakan bahasa isyarat tersebut di hadapan para peserta Parenting Show. Menurutnya, bahasa isyarat itu juga makin mendekatkan dia dengan anak-anaknya.
Bahasa isyarat, membuat jalinan kasih yang sangat indah di antara ibu dan anak itu. Orang lain bisa tidak tahu apa keinginan dan apa yang dikomunikan oleh mereka.
"Indah banget, semuanya dibikin happy. Jadi orangtualah yang harus menularkan energy positif kepada anak-anak,’’ ujarnya.