REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dalam pernikahan putri keempat Raja Kraton Yogyakarta akan tampil orkestra yang dimainkan oleh para pelajar dan mahasiswa dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Negeri Musik (SMKN) Musik, Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Untuk orkestra lawung dan bedoyo kami merangkul dari luar Kraton antara lain: ISI, SMKN Musik, UNY dan UGM, kata Adik Sultan HB X yang juga panitia pernikahan putri keempat Raja Kraton Yogyakarta ini pada wartawan baru-baru ini.
Di samping itu kuda yang untuk menarik kereta pada saat kirab Pawiwahan Ageng dari Kraton ke Kepatihan Yogyakarta, sekitar 25 ekor dari 68 ekor yang dibutuhkan juga berasal dari luar yakni pinjam kuda kavaleri Bandung. Rencananya gladi kotor akan dilaksanakan pada 11 Oktober, sedangkan gladi bersih akan dilaksanakan pada 19 Oktober.
"Pada saat gladi bersih terutama kirab Pawiwahan Ageng dan resepsi pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro dari Kraton sampai di Kepatihan dilakukan seperti pada saat pelaksanaan sesungguhnya. Karena akan dihitung ketepatan waktu, rute dan sebagainya," kata Gusti Yudha (panggilan akrab GBPH Yudhaningrat).
Rencananya dalam Kirab Pawiwahan Ageng ini akan dikawal oleh enam bregodo prajurit kraton Yogyakarta.
Setiap bregodo ada 60 prajurit.
Menurut Gusti Yudha, kereta sebanyak 12 buah yang akan digunakan untuk kirab sudah siap semua. Bahkan dari enam kereta yang direnovasi juga sudah jadi.
"Hari ini (red. Rabu, 9/10) Sultan Hamengku Buwono X meninjau kesiapan kereta di Museum Kereta Rotowijayan," kata dia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan DIY ini.