REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Peternak sapi di Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku kesulitan penuhi pesanan hewan kurban akibat permintaan tinggi sedangkan produksi terbatas.
Yanto, salah seorang peternak penggemukan sapi di Kabupaten Cirebon, Selasa, mengatakan, peternak penggemukan sapi kesulitan penuhi pesanan hewan kurban karena persediaan mereka terbatas sedangkan permintaan tinggi.
Tingginya permintaan sapi baik untuk konsumsi, kata dia, juga memenuhi kebutuhan hewan kurban di Kabupten Cirebon kesempatan masyarakat setempat mengembangkan usaha penggemukan.
Penggemukan sapi kurang diminati para peternak Cirebon, kata dia, padahal keuntungannya cukup menjanjikan, modal anak sapi sekitar Rp 7 juta dalam waktu enam bulan dijual bisa mencapai Rp 14 juta.
Persediaan pakan melimpah dan memanfaatkan berbagai limbah makanan, menguntungkan bagi peternak dibandingkan budidaya kambing yang membutuhkan rumput.
Sementara itu Parjo peternak lain di Cirebon mengaku, usaha penggemukan sapi di Cirebon potensial dan menguntungkan bagi masyarakat karena permintaan daging sapi masih belu terpenuhi sehingga harus didatangkan dari luar daerah.
Cirebon setiap hari membutuhkan sekitar 70 ekor sapi potong, kata dia, sedangkan produksi lokal peternak Pantura masih terbatas, kesempatan bagi peternak untuk memenuhi pesanan.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Cirebon Ali Efendi, mengatakan, minat ternak sapi di Kabupaten Cirebon rendah, sehingga kebutuhan daging sapi terpaksa didatangkan dari luar daerah.
Menurut dia, peternak di Kabupaten Cirebon terbiasa mengembangkan kambing, diharapkan mereka berani ternak sapi karena kebutuhan daging cukup tinggi.