REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor, mengatakan, sangat setuju dan mendukung kalau Kepala Daerah Gubernur tidak perlu dengan pemilihan langsung, tapi sebaiknya ditunjuk dan diangkat oleh Presiden.
"Menurut saya dan teman-teman di Apkasi setuju dan mendukung Gubernur cukup ditunjuk dan diangkat oleh Presiden, karena dia merupakan wakil pemerintah pusat di daerah," kata Isran Noor, Selasa.
Karena Gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat di daerah, kata Isran Noor, mestinya menurut saya dan kawan-kawan, bahwa sebaiknya Gubernur itu ditunjuk oleh Presiden, karena dia wakil pemerintah pusat.
Kecuali ada niat lain untuk merubah Undang-Undang Otonomi Daerah (Otda) itu ada di Provinsi, tapi kan tidak segampang itu merubahnya. Bahkan jika itu dilakukan, maka demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.
Hal itu dikatakan Isran Noor yang juga bupati Kabupaten Kutai Timur, Kaltim itu kepada Wartawan, saat dikonfirmasi rencana Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) dan Wali kota dan Pemilihan Gubernur itu dikembalikan ke DPRD.
"Kalau pemilihan Bupati dan bupati/wali kota dikembalikan ke DPRD itu sah-saha saja. Tapi persoalannya jangan dibalik, sebab, kalau pemilihan Gubernur yang merupakan wakil pemerintah pusat dipilih langsung maka logikanya tidak sesuai," ujarnya.
"Daerah Kabupaten adalah sebagai penyelenggara otonomi penuh sedangkan Provinsi adalah pelaksana otonomi yang terbatas. Jadi sebaiknya Gubernur dipilih Presiden," kata Isran Noor.
Diakui Isran Noor, kalau sekarang hasil otonomi daerah itu sudah sangat baik dan memberikan peran penting dan besar kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),sehingga tegas Apkasi tetap berpendapat system pemilihan langsung bupati dan walikota sudah tepat, sedangkan Gubernur lebih tepat melalui Presiden.
"Apkasi tegas pemilihan langsung bupati dan wali kota sudah bagus, sedangkan Gubernur cukup diangkat Presiden," ujar Isran.
Contoh di Kutai Timur sendiri, dengan adanya otonomi daerah pembangunan sangat pesat. Begitu juga di kabupaten lain di Kalimantan Timur juga betigu pesat, itu karena berkah dari otonomi daerah.