REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Persiapan pernikahan Putri keempat Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hayu dan KPH Notonegoro sudah sekitar 85 persen. Hal itu dikemukakan Ibu GKR Hayu, GKR Hemas pada wartawan usai dikukuhkan sebagai Ibu PAUD, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (7/10).
''Persiapannya sudah berjalan cukup baik. Mohon doa restu masyarakat karena pernikahan ini merupakan pesta rakyat dan akan lebih besar dari pernikahan GKR Bendara,''kata dia.
Menurut GKR Hemas, besarnya dilihat dari kirabnya karena pada saat kirab pengantin dari Kraton ke Kepatihan Yogyakarta yang dilaksanakan tanggal 23 Oktober nanti, akan menggunakan 12 kereta yang ditarik oleh 68 kuda. Menurut dia, hal itu merupakan salah satu daya tarik wisatawan baik wisatawan lokal mau pun mancanegara.
Namun, lanjutnya, kalau jumlah tamunya sama. Pada saat resepsi pernikahan, masyarakat akan menyediakan angkringan di sepanjang Malioboro. Rencananya kirab pengantin akan berangkat dari Kraton Yogyakarta pukul 08.00 WIB karena diharapkan pukul 10.00 WIB sudah dimulai upacara resepsi. ''Kami berharap dalam prosesi pernikahan nanti masyarakat tertib."
Dia mengaku banyak masyarakat yang akan menyumbang untuk angkringan pada saat kirab resepsi. Namun jumlah angkringan yang akan disediakan belum bisa diprediksi jumlahnya. Bahkan yang akan menyumbang angkringan dan minuman bukan hanya masyarakat yang berada di Malioboro (pedagang, tukang parkir), melainkan juga masyarakat dari kabupaten yang ada di DIY.