Ahad 06 Oct 2013 21:56 WIB

Akil Mochtar: Saya Merasa Tak Pernah Tertangkap Tangan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Heri Ruslan
Akil Mochtar ditahan KPK.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Akil Mochtar ditahan KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif, Akil Mochtar ditangkap KPK. Ia diduga menerima uang suap terkait kasus sengketa pilkada.

Namun, dalam surat yang ditulis tangan, Akil membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya. Ia pun menjelaskan kronologi kedatangan penyidik KPK ke rumahnya.

berikut kronologi dan pengakuan Akil:

Rabu malam, saya baru sampai di rumah sekitar jam 8 lewat, mandi ganti pakaian dan berbicara dengan istri, saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman. Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan. Saat pintu saya buka, ada petugas dari KPK yang memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan.

Saya hanya kenal dengan Chairunnisa yang pernah SMS saya beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah, dan saya jawab dengan SMS, silakan tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk.

Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairunnisa hanya didapati beberapa buah HP (ponsel). Satu orang lagi laki-laki yang saya tidak pernah melihat, katanya menunggu di mobil.

Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan! Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu yang terjadi di teras rumah saya itu. Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun! Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka. Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian dan security.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement