REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus perkosaan remaja berusia 16 tahun oleh dua pemuda di taman Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10) malam.
"Kita lagi selidikin masalahnya apa. Kok orang sampai bisa nipu masuk pakai ruangan kita. Nah kita mau tau kok nggak ada yang jaga di ruangan kita," ujar Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/10).
Ia meminta kepada Satpol PP DKI Jakarta untuk mengecek kasus tersebut lebih dalam lagi meskipun pihak kepolisian juga menyelidikinya. "Tadi saya sudah minta Satpol PP cek lebih dalam lagi selain polisi," ujar dia.
Menurut dia, pihaknya akan memasang Closed Circuit Television (CCTV) di kawasan Monas untuk mencegah kriminalitas serta memperketat pengamanan.
"Kita pingin pasang CCTV makanya saya sudah bilang sama Satpol PP, Anda tidak bisa cuma patroli keliling-keliling, itu tidak mungkin. Kalau kita plototin dua puluh titik, tiga shift saja enam orang, mana cukup enam orang. Karena yang harusnya 20 titik di lihat oleh satu orang sama CCTV," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa, akan menambah jumlah personil dan menyelidiki kebenaran dari kasus perkosaan itu.
"Senin - Jumat ada 75-80 personil sedangkan Sabtu-Minggu itu ada sekitar 150 personil yang berjaga 24 jam," ujar dia.
Ia mengatakan sebenarnya untuk menjaga tiap area Monas pihaknya juga dibantu oleh aparat kepolisian. Hal itu dilakukan karena kawasan Monas yang luas.
Sebelumnya seorang remaja berusia 16 tahun diperkosa oleh dua orang pemuda di taman Monas pada Rabu (2/10) malam.
Diketahui korban baru pertama kali datang ke Monas bersama seorang temannya. Kasus ini masih diselidiki oleh Polres Jakarta Pusat.