REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura tidak mau dirinya disebut sebagai tokoh lama di Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Dia mengklaim sebagai capres baru Indonesia di 2014.
"Saya duduk sebagai wapres sudah belum? Dan peresiden juga belum pernah kan? Jadi kalau urusan capres-cawapres saya orang baru. Jangan dibolak-balik," kata Wiranto kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/10).
Wiranto mengatakan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2004 dan 2009 bukan alasan untuk mundur di 2014. Menurutnya ada banyak alasan mengapa seseorang gagal menjadi capres. Dia mencontohkan Presiden AS Abraham Lincoln pernah kalah sebanyak enam kali di pemilu sebelum akhirnya menang menjadi capres.
"Seseorang gagal, tapi belum tentu orang itu hancur. Seperti Presiden Lincoln yang enam kali calonkan diri jadi presiden. Serahkan ke rakyat saja," ujarnya.
Wiranto tidak sepakat dengan wacana koalisi partai politik dalam mengusung capres-cawapres. Menurutnya capres-cawapres merupakan representasi kepentingan rakyat, bukan partai politik. "Dimajukan parpol iya. Tanggung jawabnya kepada rakyat dan fokus jalankan tugas untuk rakyat," katanya.
Mantan Menhankam/Pangab era Orde Baru ini menyayangkan sejumlah pimpinan partai politik yang menduduki jabatan publik. Idealnya mereka harus melepas jabatan sebagai pemimpin politik. "Seharusnya dia melepaskan jabatannya di parpol supaya jujur kepada rakyat," ujarnya.